Berbeda dengan Pernyataan Said Agil, PBNU Dukung DJP Kumpulkan Pajak

Berbeda dengan Pernyataan Said Agil, PBNU Dukung DJP Kumpulkan Pajak

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kiri) menerima kunjungan Dirjen Pajak Suryo Utomo di kediaman pribadinya Kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Foto: www.pajak.go.id -----

INFORADAR.ID --- Berbeda dengan pernyataan Said Agil Siroj, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa pihaknya mendukung Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam mengumpulkan Pajak yang digunakan untuk membangun negara. 

Kata Gus Yahya, keluarga besar NU bersama para ulamanya senantiasa akan selalu istiqomah di pihak negara apa yang menjadi kepentingan negara.

Kendati demikian, Gus Yahya tetap meminta agar para aparatur negara yang sudah diberi amanah untuk mengelola negara selalu menjaga akuntabilitas dalam menjalankan tugasnya.

Hal itu dikatakan Gus Yahya saat menerima kunjungan Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Suryo Utomo dan rombongan di kediaman pribadinya di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

NU, lanjut Gus Yahya, menyerukan kepada pemerintah agar organ-organ dan aparaturnya bertindak akuntabel dalam menjalankan tugas negara. 

Gus Yahya menegaskan, NU selalu siap sedia demi kepentingan negara, termasuk melakukan pengawasan terhadap praktik-praktik tidak benar dari aparatur negara.

Dikutip dari laman www.pajak.go.id, mendengar pernyataan Gus Yahya yang sejuk tersebut, Dirjen Pajak Suryo Utomo merasa sangat terhormat, bahwa NU selalu sejalan dengan pemerintah dan terus mendukung DJP dalam pengumpulan pajak untuk kepentingan negara.

Dalam kunjungan silaturahmi tersebut, Dirjen Pajak memohon dukungan dari seluruh masyarakat khususnya warga NU untuk terus berpartisipasi membangun Indonesia melalui pajak.

Silaturahmi Dirjen Pajak dan rombongan kepada Ketua Umum PBNU, dengan maksud dan tujuan adalah untuk mengajak masyarakat, khususnya warga NU untuk terus berpartisipasi melaksanakan pembangunan nasional, menjaga Indonesia yang lebih baik melalui pembayaran pajak.

Silaturahmi tersebut berlangsung sekitar satu jam. Dari DJP, Dirjen Pajak didampingi Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal, Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Suminto, dan Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Neilmaldrin Noor. 

Sementara Gus Yahya didampingi beberapa pengurus PBNU, antara lain Jusuf Hamka dan Alisa Qotrunnada Wahid.

Pertemuan antara Dirjen Pajak dan Ketua Umum PBNU ini seakan menjadi penawar dari pernyataan Said Agil Siroj.

Mantan Ketua Umum PBNU tersebut menyebut kasus anak pejabat pajak yang melakukan penganiayaan mengingatkan akan kadus Gayus Tambunan.

Keputusan para kiai, kata Said Agil, bahwa kalau uang pajak diselewengkan, NU akan menempuh sikap tegas, warga NU tidak usah bayar pajak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: