Bukan Desa Wisata, tapi Kampung di Klaten Ini selalu Bersih dan Rapi
Gerbang RW 07, Dukuh Plumpung, Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Foto: Dok. M Widodo--
Penyebabnya ditemukan. Yakni banyaknya bambu duri yang tumbuh di sekeliling kampung.
Persawahan di selatan Dukuh Plumpung yang mulai digarap setelah panen dua minggu sebelumnya. Foto: M Widodo/ Radar Banten--
Maka diputuskan: bambu duri yang merupakan bahan utama bangunan rumah warga setempat harus ditebang semua! Diganti tanaman buah-buahan: mangga, jambu mete dan tangkil/melinjo serta tanaman pangan lainnya.
Kampung pun menjadi tampak lebih fresh dan tidak lagi terlihat kumuh. Dengan tampilan baru tersebut warga belum puas. Warga ingin di pinggir atau sekeliling kampung ada jalan lingkar. Sehingga mobilitas warga menjadi makin lancar dan kampung tampak indah.
Maka, berkat kegigihan warga dan semangat kebersamaan, keinginan tersebut terwujud. Sekarang kita bisa mengelilingi Dukuh Plumpung ini melewati jalan utama di tengah kampung atau bisa melewati pinggiran kampung. Sambil menikmati areal persawahan.
Pada sekitar tahun 1994 an, warga kembali bermusyawarah. Pagar rumah warga yang selama ini terbuat dari bambu dan tidak seragam setiap rumahnya, dibongkar total.
Sebagai penggantinya, setiap rumah tangga diwajibkan membuat pagar tembok permanen yang desainnya sudah ditentukan. Maka, jadilah pagar seluruh RW 07 Dukuh Plumpung seragam rapi.
Tak hanya sampai di sini. Jalan kampung yang semula sudah diperkeras, kini dibeton. Tak ada lagi kesan bahwa jalan kampung ini pada kisaran tahun 1970 berlumpur dan tak bisa dilewati kendaraan. Kala itu, saat musim hujan, sepeda ontel pun tak bisa lewat. Sehingga untuk menuju jalan kabupaten yang jaraknya 200 meter harus dipanggul.
Kini semua cerita tentang kekumuhan dan keterbelakangan Dukuh Plumpung tinggal kenangan.
Penulis/Editor: M Widodo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: