Bapak Dibuat Seperti Mayat Hidup, Kurus Sampai Darahnya Mengering 

Bapak Dibuat Seperti Mayat Hidup, Kurus Sampai Darahnya Mengering 

Ilustrasi -Pixabay.-

“Ke praktisi supranatural udah, secara medis juga sudah. Akhirnya keluarga memutuskan untuk memanggil lagi ahli spritual. Yang ketiga. Rekomendasi dari tetangga,” kata Wahyu. 

Ahli spiritual itu juga tidak mampu. Saat melakukan ritual pengobatan, dia muntah darah. 

“Setelah ahli spiritual itu pulang, Bapak minta saya untuk menjadi imam. Kami shalat bareng. Ibu ikut jadi makmum,” tutur Wahyu. 

Bapak kemudian meminta Wahyu untuk zikir Ratib Al-Haddad. Di saat Wahyu berzikir, ibunya kesurupan.   

“Jangan ikut campur!” katanya. 

Wahyu tetap membaca zikir Ratib Al-Haddad. Tidak menghiraukannya sampai ibunya sadar sendiri. 

Bapak merasa badannya lebih enak. Bapak bisa berjalan lagi. 

Namun, beberapa hari kemudian, Bapak kambuh. Jam 24.00, telapak kaki Bapak panas. Menjalar ke dadanya. Bapak tidak bisa berjalan lagi. Ngesot. 

Wahyu pun memanggil teman-temannya. Dia meminta untuk zikir Ratib Al-Haddad.  

Saat Ratib Al-Haddad dibaca, banyak gangguan. Bau bangkai, bau kabel terbakar tercium. Beberapa gelas pecah sendiri. 

Bapak tidak kunjung sembuh. Bapak kurus. Tinggal tulang dibalut kulit. 

Bapak sudah tidak bisa apa-apa lagi. Tidak bisa berjalan lagi.  

Akhirnya Bapak dibawa ke rumah sakit. Oleh dokter, Wahyu dan keluarganya diminta untuk mencari darah. 

“Kata dokter, darah Bapak nggak ada. Dokter juga heran. Harusnya orang yang sudah tidak ada darahnya itu sudah nggak ada (meninggal dunia),” ujar Wahyu. 

Darah dicari di PMI. Karena, di rumah sakit cuma tersedia 1 kantong darah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: