Untuk Melampiaskan Dendam, Ria Rela Janinnya Dimakan Iblis demi Ilmu Sentet

Untuk Melampiaskan Dendam, Ria Rela Janinnya Dimakan Iblis demi Ilmu Sentet

Ilustrasi Pixabay--

INFORADAR.CO – Lingkungan membentuk perilaku manusia. Dan, itu dialami oleh Ria Puspita Sari, dukun santet yang sudah tobat pada 2016.  

Dendam terhadap orang-orang yang dia anggap telah menyakiti keluarganya, membuat Ria nekat menjadi seorang dukun santet. Untuk bisa menyakiti, bahkan membunuh orang-orang yang sudah masuk daftar merahnya.

Perjalanan Ria menjadi seorang dukun santet ini dia sampaikan kepada Denny Sumargo. Di chanel youtube Curhat Bang Denny Simargo.

Berangkat dari anak broken home, Ria menjadi anak pemberontak. Menjadi anak pemarah dan pendendam. Bukan cuma kepada orangtuanya. Tapi juga kepada orang-orang di sekitar keluarganya. Yang dia anggap telah merendahkan martabat keluarganya. 

Ria mencari pelampiasan di luar rumah. Ria menjadi salah satu anggota geng yang kerap terlibat tawuran. Di Bogor. Saat itu, dia masih duduk di bangku kelas XII SMA.

Di gengnya, Ria tidak mau cabe-cabean. Tidak menjadi gadis remaja yang bisa diajak tidur oleh siapa pun anggota geng. 

“Semuanya laki-laki. Gimana caranya gue bertahan tapi enggak dibilang cabe-cabean. Jadi gue kalau nongkrong di situ enggak disepelein. Gue pengennya kalau tawuran gue diajak,” tutur Ria.

Keinginan Ria terkabul. Gengnya tawuran. Ria ikut. Dia ingin membuktikan kalau punya nyali.

Ria terkena sabetan gir sepeda motor dari lawannya. “Sakit,” katanya.

Pengalaman pertamanya itu tidak membuat Ria kapok. Dia justru ingin menguasai ilmu kebal. Agar tidak terluka saat berkelahi lagi bersama gengnya. 

Jalan itu terbuka. Lewat salah satu teman sekolahnya, Ria belajar ilmu kebal. Gurunya tak lain adalah kakek dari teman sekolahnya itu. Tinggalnya di wilayah Banten. 

Ria menjalani puasa selama 41 hari. Selama puasa, ada tahapan yang harus dia lewati. 

Seperti menelan 13 biji gotri, memakan daging babi mentah, dan meminum darah ular hasil tangkapan Ria di alam liar. Ritual-ritual ini dilakukan di setiap hari ganjil selama menjalani puasa 41 hari.

Setiap menjalani ritual itu, Ria membaca mantra pemberian gurunya. Dan, setiap menjalani ritual itu, Ria langsung dites. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: