Bapak Dibuat Seperti Mayat Hidup, Kurus Sampai Darahnya Mengering
Ilustrasi -Pixabay.-
Darah yang cocok dengan golongan darah Bapak didapat. Transfusi darah dilakukan pada malam hari.
Anehnya, pagi harinya, dokter minta darah lagi. Darah Bapak tidak ada.
Di rumah sakit, Bapak ditemui empat sosok menyeramkan. Satu berwujud Genderuwo. Kepada Bapak, Genderuwo ini mengaku bernama Badrun.
“Kamu mau mati di sini apa di rumah,” tanya Badrun kepada Bapak.
Badrun didampingi tiga anak buahnya. Sosoknya seperti manusia. Tapi sangat kurus, tinggal tulang.
Tiga makhluk halus ini yang menggerogoti tubuh dan darah Bapak.
Wahyu kemudian menemui seorang ustaz. Kepada Wahyu, ustaz tersebut menyarankan membaca zikir Ratib Al-Haddad dan salawat Nabi Muhammad SAW. Doa-doa itu ditujukan untuk Bapak.
Setelah dibacakan Ratib Al-Haddad, Bapak merasa badannya enteng. Sakitnya jauh berkurang.
Namun, Bapak akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Jenazah Bapak dimakamkan di tempat makam umum di kampungnya.
Wahyu dan keluarganya tahu, Bapak meninggal dunia secara tidak wajar. Bapak diteluh.
Wahyu akhirnya mengetahui orang yang mencelakai Bapak dari penuturan satpam di tempat proyek.
“Saya kenal baik dengan satpam itu. Dia bilang saya dapat salam dari Mandor. Katanya, Mandor minta maaf karena sudah mencelakai Bapak,” tutur Wahyu.
“Saya bilang, kalau mau minta maaf, ke rumah saja. Tapi Mandor tidak pernah datang ke rumah”.
Mandor inilah yang akhirnya menggantikan posisi Bapak. Menjadi mandor yang mengawasi seluruh proyek-proyek bos mereka.
Dari keterangan satpam, Mandor meminta maaf setelah terkena tulah. Akibat perbuatannya mencelakai Bapak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: