Kolaborasi dengan Posyandu Polio, KUKERTA Desa Banjarnegara UIN Banten, Ikut Andil dalam Penyuluhan Stunting

Kolaborasi dengan Posyandu Polio, KUKERTA Desa Banjarnegara UIN Banten, Ikut Andil dalam Penyuluhan Stunting

Potret KUKERTA UIN SMH Banten Desa Banjarnegara setelah melakukan kegiatan penyuluhan stunting. -doc pribadi.-

INFO RADAR. ID - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) UIN Banten Desa Banjarnegara bekerja sama dengan posyandu polio sekaligus gelar penyuluhan stunting dengan pemberian bubur kacang hijau pada Jumat (09/08/24) di Balai Desa Banjarnegara

Posyandu di Desa Banjarnegara, Kecamatan Pulosari, kembali menggelar kegiatan rutin imunisasi polio bagi anak-anak balita yang menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat setempat.

Tidak seperti biasanya, di mana pada kegiatan hari Jumat, 09 Agustus 2024 kemarin, kegiatan ini terasa istimewa karena diiringi dengan penyuluhan stunting, sebuah isu kesehatan yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. 

Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu masyarakat desa yang juga membawa serta balita mereka untuk melakukan pengecekan. 

Para petugas kesehatan dan kader posyandu setempat tidak hanya memberikan vaksin polio, tetapi juga mengedukasi para orang tua tentang bahaya stunting serta pentingnya asupan gizi yang seimbang bagi anak-anak mereka. 

BACA JUGA:Mahasiswa KKN Kelompok 42 UIN SMH Banten Gelar Sosialisasi Literasi Digital

BACA JUGA:Stop, Ini Bahaya Main HP Saat BAB, Bisa Menyebabkan Ambeien

Tak hanya itu, kegiatan kali ini juga turut dihadiri oleh Camat Pulosari, Gimas Rahardyan yang memberikan perhatiannya terhadap permasalahan ini sekaligus meninjau efektivitas kelangsungan kegiatan tersebut. 

Dijelaskan bahwa stunting adalah kondisi di mana anak mengalami kekurangan gizi kronis, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. 

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi untuk mengalami kesulitan belajar dan masalah kesehatan di masa depan.

"Stunting bukan hanya masalah tinggi badan yang kurang, tapi juga berdampak pada perkembangan otak dan kesehatan jangka panjang anak," ujar bidan Desa Banjarnegara, sebagai pemimpin penyuluhan tersebut. 

"Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan mereka," sambungnya. 

Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, KUKERTA UIN Banten Desa Banjarnegara ikut serta mendukung pencegahan stunting dengan membagikan bubur kacang hijau kepada para balita. 

BACA JUGA:Kenalkan Bahaya Teknologi dan Dampak Penggunaan Handphone, Kelompok 108 KKN UIN Banten Adakan Diskusi Ilmiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: