Cegah Pernikahan Dini, Kelompok 78 Kukerta UIN SMH Banten Tuntun Masyarakat Desa Banjarsari Melalui Seminar
Potret kegiatan Kukerta UIN Banten Kelompok 78.-doc pribadi.-
INFORADAR. ID - Kelompok 78 Kukerta UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten telah sukses menyelenggarakan kegiatan edukasi kesehatan dan pencegahan pernikahan dini guna mencegah stunting di Desa Banjarsari, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten pada Senin (12/08/24).
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan memahami risiko pernikahan dini sebagai salah satu faktor utama penyebab stunting.
Saat acara seminar berlangsung, ketua kelompok, Awaludin Ryan Anggara menyampaikan laporan terkait tema yang digunakan.
"Sebelum sepakat menetapkan tema ini, kami melewati proses yang panjang. Kami sempat berdiskusi dengan kepala puskesmas, sebelum akhirnya menetapkan tema ini sebagai tema seminar kami," ujar Awaludin.
Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta ini turut menghadirkan berbagai narasumber berpengalaman, di antaranya adalah Andhika Kharis Akhmad dari KUA dan Elsa Oktaviani dari Puskesmas setempat, yang menyampaikan materi mengenai pentingnya perencanaan pernikahan yang matang dan menjaga kesehatan reproduksi untuk menghindari dampak negatif terhadap tumbuh kembang anak.
BACA JUGA:Cut Intan Nabila Beri Kode 4 Jari di Video Unggahannya, Ternyata Ini Maknanya
Selain itu, acara ini juga turut dihadiri oleh tamu undangan dari Polres Lebak, Kepala Desa Banjarsari, Tajul Arifin, dan Babinsa. Kehadiran mereka memberikan dukungan moral yang sangat berarti bagi suksesnya kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Tajul menyampaikan harapannya bahwa atas keberlangsungan kegiatan tersebut.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat Desa Banjarsari mengenai stunting dan dampak dari pernikahan dini," jelas Tajul
Penanggung jawab acara, Ikhwanul Muslimin, menjelaskan bahwa target utama dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu dan remaja masyarakat setempat.
"Ibu-ibu kita fokuskan pada edukasi kesehatan untuk perkembangan anak, sedangkan remaja kita fokuskan untuk pencegahan pernikahan dini. Hal ini dilakukan karena kedua kelompok ini memiliki peran penting dalam memutus mata rantai stunting di masyarakat dan memastikan bahwa generasi muda di Desa Banjarsari tumbuh dengan sehat dan terhindar dari risiko stunting yang dapat mempengaruhi masa depan mereka," tutur Ikhwanul.
Masyarakat Desa Banjarsari pun menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan turut serta dalam berbagai rangkaian acara, yang diawali dengan senam bersama sebagai upaya mempromosikan gaya hidup sehat.
BACA JUGA:G Fuel Resmi Rilis Minuman Buah Iblis dari One Piece
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: