2 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro di Solo dan Yogyakarta

2 Tradisi Perayaan Malam Satu Suro di Solo dan Yogyakarta

Prosesi Jamasa Pusaka di Keraton Yogyakarta dalam Perayaan malam Satu Suro--Tangkap Layar YouTube Kraton Jogja

INFORADAR.ID - Di beberapa daerah di Jawa, tradisi merayakan malam Satu suro masih berlanjut hingga saat ini. Diantaranya adalah Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.

 Di solo, ada hewan khas bernama kebo bule. Ia juga dikenal sebagai Kebo Bule Kyai Slamat dan keturunannya.

Nenek moyang kerbau bule adalah hewan suku Klangenan, hewan kesayangan Hemengku Buwono II dan menjadi kesayangan Istana yang masih dijaga hingga kini.

Lokasinya ada di sekitar 10 km sebelah barat keraton, sehingga ia menjadi hewan peliharaan.

Berbeda dengan Solo, di Yogyakarta, perayaan malam Satu Suro biasanya diadakan dengan menggunakan keris dan pusaka keluarga sebagai bagian dari peyaraan kirab.

BACA JUGA:Sejarah dan Makna Bubur Suro, Sajian Tradisi Jawa Pada 1 Muharram

BACA JUGA:Bulan Suro dan Larangan Malam Satu Suro, Nasib Buruk Jika Melanggar Ini

Berikut perayaan tradisi malam Satu Suro di Sola dan Yogyakarta:

Mubeng Benteng

Tradisi atau ritual ini dilakukan sebagai tirakat atau bentuk pengendalian diri untuk mencari keselamatan dari Tuhan Yang Mahakuasa. 

Pada malam proses mubeng benteng, para abdi berjalan dari Keraton Yogyakarta ke Alun-Alun Utara, barat (Kauman), selatan (Beteng Kulon), timur (pojok Beteng Vetan), utara lagi dan kembali ke keraton.

Selama pawai melewati Benteng Muben, para abdi dalem istana bertelanjang kaki dengan pakaian khas Jawa. Dia diikuti oleh masyarakat mengikuti arak-arakan. Mereka juga tidak memakai sepatu.

BACA JUGA:Lowongan Imam Mesjid di Luar Negeri 2024, Bimas Islam Kemenag Kembali Buka Seleksi, Ini Syaratnya

BACA JUGA:Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2024 di Berbagai Daerah, Cek Syaratnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: