Imbas Efisiensi Anggaran Pendidikan: 12 Mahasiswa Terancam Terlantar di Luar Negeri

Rapat Komisi X DPR RI terkait efesien anggaran pendidikan 2025-TVR PARLEMEN-YouTube
INFORADAR.ID – Kebijakan efisiensi anggaran pendidikan yang dilakukan pemerintah berpotensi berdampak serius bagi penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI).
Dari total 33 mahasiswa penerima BPI Luar Negeri untuk Program S3 di Perguruan Tinggi Akademik, sebanyak 12 orang terancam tidak dapat melanjutkan studinya akibat keterbatasan dana.
Berdasarkan data Rekontruksi Anggaran TA 2025 Kemendiksaintek, anggaran awal BPI sebesar Rp194,7 miliar mengalami pemotongan sebesar 10 persen atau sekitar Rp19,4 miliar.
Potongan anggaran beasiswa BPI 2025-Kemendiksaintek-
Meski Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak mengusulkan efisiensi lebih lanjut, pemangkasan ini berdampak langsung pada keberlangsungan studi mahasiswa penerima beasiswa.
Efisiensi anggaran ini dikhawatirkan menyebabkan 12 mahasiswa berisiko terlantar di luar negeri karena tidak dapat membiayai studi dan kebutuhan hidup mereka.
BACA JUGA:Menolak Dibongkar, Seorang Pedagang di Tamansari Serang Minta Hutangnya di Bank Dilunasi Dahulu
BACA JUGA:Waduh! Keracunan Massal Terjadi di SDN 1 Cikareo Lebak Akibat Snack Gratis
Selain itu, kebijakan ini juga berimbas pada rencana penerimaan beasiswa BPI mahasiswa baru tahun 2025, yang dipastikan tidak akan dilakukan.
"Penerima BPI memang sial bener nasibnya. Udahlah duitnya sering telat turun, sekarang kena potong 'efisiensi'," komen @sya****.
"Dari 2024 udah dikurangi jauh (anggaran pendidikan), sekarang malah dihilangkan? Parah banget," timpal @ncep*****.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan akademisi dan masyarakat.
Banyak pihak mempertanyakan kebijakan efisiensi yang justru berdampak pada keberlanjutan pendidikan mahasiswa yang telah berjuang mendapatkan beasiswa.
Sejumlah mahasiswa yang terdampak berharap pemerintah segera mencari solusi agar mereka dapat menyelesaikan studi tanpa menghadapi kesulitan finansial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: