Bulan Suro dan Larangan Malam Satu Suro, Nasib Buruk Jika Melanggar Ini

Bulan Suro dan Larangan Malam Satu Suro, Nasib Buruk Jika Melanggar Ini

Perayaan Mubeng Benteng pada Malam Satu Suro di Kraton Jogja--Tangkap Layar YouTube Kraton Jogja

INFORADAR.ID – Malam Satu Suro adalah tradisi masyarakat Jawa yang memiliki makna khusus, biasanya perayaan ini dilakukan pada malam pertama bulan Muharram awal Tahun Baru Islam.

Ketahui lebih banyak tentang Malam Satu Suro dengan menyimak artikel ini sampai habis.

Malam ini, di sekitaran Keraton Surakarta kirab akan digelar hingga  memenuhi jalanan kota . Malam itu adalah mala Satu Suro yang memiliki keistimewaan bagi masyarakat Jawa sekaligus malam kramt yang penuh berkah dan sakral.

Sebagian besar orang Jawa masih meyakini bahwa malam Satu Suro merupakan malam yang istimewa. Banyak ritual yang diadakan di berbagai daerah untuk menghormati Tahun Baru di Jawa, serta Tahun Baru Islam ini. 

Sementara di keraton Surakarta dan Yogyakarta digelar kirab dan kebo bule dengan meriah.

BACA JUGA:Apakah di Tanggal 1 Muharram Boleh Menikah, Bagaimana dengan Sudut Pandang Islam?

BACA JUGA:Dzikir dan Amalan Muharram 2024 Serta Keistimewaannya

Tradisi Masyarakat Jawa Saat Bulan Suro

Pada bulan Suro masyarakat Jawa mempercayai hal-hal yang berifat mitos seperti ritual mengunjungi tempat-tempat sakral seperti makan untuk mendapatkan kekayaan, rezeki, pelaris, sampai jodoh.

Tak hanya itu, ada juga aktivitas melempar sesaji, kurban ke laut yang dianggap sebagai sedekah, dan makanan.

Larangan Malam Satu Suro

Masyarakat Jawa mempercayai bulan Suro mencadi gerbang natara dunia gaib dan manusia bertemu, sehingga bulan Suro dianggap kesialan dan memiliki beberapa pantangan

BACA JUGA:Lowongan Imam Mesjid di Luar Negeri 2024, Bimas Islam Kemenag Kembali Buka Seleksi, Ini Syaratnya

BACA JUGA:Cara Agar Makeup Tahan Lama Tanpa Setting Spray, Coba 7 Tips Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: