Terduga Pelaku Tindak Asusila Anak SD di Kota Serang Merupakan Alumni Universitas Swasta di Kota Serang

Terduga Pelaku Tindak Asusila Anak SD di Kota Serang Merupakan Alumni Universitas Swasta di Kota Serang

potret pelaku pelecehan anak sd di serang--X @vryneeth

INFORADAR.ID - Kasus tindak asusila terhadap anak di bawah umur di serang, Banten saat ini sedang menjadi trending topic di media sosial.

Kejadian tindak asusila terhadap anak di bawah umur ini dijelaskan oleh akun @vryneeth di aplikasi X. Akun tersebut membeberkan pelaku tindak asusila bernama Sandy Mulyadi. 

Pelaku juga merupakan lulusan salah satu universitas swasta di Kota Serang. Terduga pelaku merupakan lulusan tahun 2019 dan merupakan mahasiswa jurusan ilmu komputer.

Sandi Mulyadi saat ini menjadi buronan dalam kasus tindak pidana pelecehan seksual terhadap seorang siswi kelas 2 SD atau anak di bawah umur.

"Pelaku adalah seorang pengemudi ojek online dan korbannya adalah siswi kelas 2 SD," tulis akun @vryneeth pada postingannya di akun X, dikutip pada Senin, 4 Maret 2024

Dalam postingan yang diunggah di akun X, terlihat Sandi Mulyadi berambut hitam pendek dan berkumis tebal. Pelaku tindakan tak senonoh tersebut diketahui mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi A 4939 DY.

Kejadian bermula pada Senin, 26 Februari saat korban pulang sekolah dan dihampiri oleh pelaku yang mengenakan jaket ojol. Pelaku mengatakan kepada korban bahwa orangtuanya menyuruhnya untuk menjemput.

BACA JUGA:Sial Bener, Jual Motor Curian di Medsos, yang Ngajak COD-an Ternyata yang Punya Motor

Korban yang masih belia itu pun percaya dan naik ke motor pelaku. Korban dibawa berkeliling oleh pelaku dan dibawa ke sebuah rumah kosong.

Saat itu pelaku meminta korban untuk membuka celananya, pada awlanya korban menolak. Namun, korban yang takut dengan ancaman pelaku, akhirnya menuruti permintaan pelaku.

Setelah melakukan tindakan pelecehan seksual tersebut, pelaku menaikkan korban kembali ke atas sepeda motornya dan meninggalkannya di pinggir jalan di depan salah satu sekolah dasar di penancangan.

Sementara itu, ketika korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu pulang ke rumah dan menangis karena merasakan sakit di bagian organ intimnya.

Awalnya korban enggan bercerita, namun setelah dipaksa oleh keluarganya, korban akhirnya mau bercerita dan kejahatan tersebut terungkap.

Ketika keluarga korban mengetahui kejadian tersebut, mereka segera meminta visum pada anak mereka dan mendapatkan rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: