Hentikan Konsumsi Makanan Ini Jika Tak Mau Cuci Darah di Usia Muda

Orang yang sedang cuci darah -freepik/nastyaofly-
INFORADAR.ID - Cuci darah di usia muda mungkin terdengar seperti sesuatu yang jauh dari kenyataan, tetapi faktanya, semakin banyak anak muda yang mengalami masalah ginjal akibat pola makan yang tidak sehat. Tanpa disadari, apa yang dikonsumsi sehari-hari bisa memperberat kerja ginjal dan menyebabkan kerusakan permanen.
Jika tidak segera diubah, bukan tidak mungkin cuci darah menjadi satu-satunya pilihan di usia yang seharusnya masih produktif. Cuci darah di usia muda bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam, gula, dan bahan kimia tambahan secara berlebihan bisa menjadi pemicu utama.
Cuci darah di usia muda tentu bukan hal yang diinginkan siapa pun. Namun, tanpa pola makan yang sehat dan gaya hidup yang lebih baik, risiko ini bisa menjadi kenyataan.
Sebelum terlambat dan berakhir cuci darah, ada baiknya memahami bagaimana kebiasaan sehari-hari dapat berdampak pada kesehatan ginjal dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari agar tidak cuci darah di usia muda menurut @Areykage seorang konten kreator YouTube:
BACA JUGA:5 Rekomendasi Kopi Kemasan yang Aman untuk Asam Lambung: Nikmati Kopi Tanpa Khawatir
BACA JUGA:4 Buku yang Wajib Dibaca untuk Meningkatkan Pengetahuan, Salah Satunya Ini
1. Mie Instan
Mie instan mengandung kadar garam (natrium) yang tinggi, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja ginjal. Selain itu, mie instan sering mengandung bahan pengawet dan aditif yang kurang baik bagi kesehatan ginjal.
2. Kripik Kemasan
Keripik kemasan biasanya tinggi akan garam dan lemak jenuh. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan hipertensi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit ginjal.
3. Makanan Kalengan
Makanan kalengan sering mengandung natrium dan bahan pengawet dalam jumlah tinggi untuk memperpanjang masa simpan. Asupan natrium yang berlebihan dapat merusak fungsi ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: