Hikmah di Balik Pandemi

Hikmah di Balik Pandemi

Wahyu Fatihah--

 

“Karena tim Dokter datang ke rumah dan memeriksa semua anggota keluarga, hasilnya dinyatakan positif, hanya Ibu yang negative. Tapi karena tanpa gejala jadi cukup isolasi mandiri saja, doakan ya Dek semoga semua cepat sembuh “

 

“Aamiin, semoga kita semua diberi kesehatan dan perlindungan ya Bu” kataku ikut prihatin atas cerita ibu tadi.

 

Tak berapa lama aku mohon pamit untuk menemui Ibu dan Kakak di ruang  perawatan. Ku lihat Kakak sedang menyuapi Ibu sarapan. Sepiring bubur nasi, semangkuk sayur bayam ditambah wortel,  dan beberapa potong lauk menjadi menu sarapan Ibu pagi ini. Tanpa sadar Aku menarik napas panjang sambil menatap Ibu.Aku bersyukur hasil PCR Ibu sebagai syarat untuk pasien rawat inap adalah negative.

 

“Sudah sarapan ?” tanya Kakak ketika aku duduk disamping tempat tidur Ibu.

 

“Sudah Kak” Jawabku berbohong.Berbohong untuk kebaikan rasanya tidak berdosa pikirku.Kupijit-pijit tangan kanan Ibu sambil memperhatikan selang inpus yang terpasang ditangan kirinya.“Ibu … aku pulang dulu ya, belum mandi. Nanti sore aku kesini lagi, gantian dengan Kakak”

 

“Iya … hati-hati ya Nak, kalau kesini nanti jangan lupa bawakan baju Ibu untuk ganti, dan termos kecil, Ibu pengen teh anget”

 

“Ya Bu” jawabku sambil berpamitan dan menyalami Ibu.“Cepat sembuh ya Bu” lanjutku.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: