Sedang Tren Kesenjangan Sosial di Dunia Maya: Ketimpangan Ekonomi Semakin Melebar
Akun yang mengikuti video tren kesenjangan sosial--Screenshot tiktok
INFORADAR.ID - Tren kesenjangan sosial semakin menjadi isu yang banyak dibicarakan di dunia maya.
Dalam tren kesenjangan sosial banyak orang mulai menyadari adanya perbedaan mencolok antara kehidupan mewah yang dipamerkan di media sosial dan kehidupan nyata yang dialami sebagian besar masyarakat.
Meski ekonomi Indonesia menunjukkan angka yang positif, tren kesenjangan sosial justru semakin tajam, memperlihatkan bahwa kelompok kaya dan miskin semakin terpisah.
Fenomena tren kesenjangan sosial tampaknya lebih terlihat di dunia digital, di mana media sosial menjadi salah satu tempat untuk mengekspresikan perbedaan tersebut.
Tren kesenjangan ini juga menunjukkan ketidakmerataan akses terhadap peluang yang seharusnya tersedia bagi setiap individu.
BACA JUGA:Film Horor Jalan Pulang: Perjalanan Mistis Seorang Ibu, Dibintangi Tiga Ratu Horor Indonesia
BACA JUGA:Film Bioskop Tayang Mei 2025: Pilihan Film yang Wajib Ditonton
Di balik optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia, terdapat kenyataan bahwa ketimpangan ekonomi terus melebar, dan ini sangat mempengaruhi pola konsumsi media sosial di kalangan masyarakat.
PDB Tinggi, Tapi Tak Merata
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per kapita mencapai Rp 78,6 juta pada tahun 2024.
Angka ini menempatkan Indonesia pada kategori negara dengan pendapatan menengah ke atas. Namun, kenyataannya, pertumbuhan ini tidak merata di seluruh lapisan masyarakat.
Kelompok dengan pendapatan rendah masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, sementara kelompok kaya menikmati peningkatan konsumsi yang signifikan, terutama dalam pembelian barang-barang mewah.
Perbedaan ini menciptakan jurang yang semakin dalam antara yang kaya dan yang miskin.
Media Sosial Sebagai Cermin Kesenjangan Sosial
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
