Berapa Lama Batas Aman Scrolling Media Sosial bagi Gen Z agar Pikiran Tetap Sehat?
Potret orang yang sedang scrolling media sosial-unsplash/@bruce mars-
INFORADAR.ID - Kebiasaan scrolling media sosial yang berlangsung tanpa henti kini menjadi perhatian para ahli karena dapat memicu kecanduan digital pada remaja.
Aktivitas tersebut yang terus berulang, ditambah derasnya notifikasi, membuat anak muda lebih mudah terjebak dalam penggunaan yang berlebihan.
Bahkan, proses scrolling media sosial yang tidak terkontrol dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam mengatur impuls dan fokus sehari-hari.
American Psychological Association (APA) mengingatkan bahwa desain platform digital modern memang dibuat untuk mempertahankan perhatian pengguna selama mungkin.
Mitch Prinstein, Kepala Sains APA, menyatakan bahwa remaja belum memiliki kontrol diri kkhususnya kebiasaan scrolling media sosial sebaik orang dewasa, sehingga mudah terdistraksi dan rentan kehilangan waktu belajar, interaksi langsung, hingga jam tidur.
BACA JUGA:Konsumsi Buah Pisang Memang Sehat, Kecuali 5 Kelompok Orang Ini
BACA JUGA:Arab Saudi Umumkan Aturan Baru Haji 2026: Dari Visa, Kesehatan hingga Transaksi Digital
Bahaya Kebiasaan Scrolling Media Sosial pada Remaja
Lebih dari separuh remaja kini menunjukkan setidaknya satu tanda ketergantungan terhadap media sosial.
Prinstein menilai perusahaan teknologi perlu memperbaiki pengaturan bawaan akun remaja, seperti mematikan scrolling tanpa batas dan membatasi notifikasi otomatis.
Meski begitu, orang tua tetap berperan penting dengan menetapkan aturan penggunaan gadget, misalnya menghentikan aktivitas digital sebelum pukul 21.00 demi kualitas tidur anak.
Ia menambahkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan pembatasan media sosial berdampak buruk bagi remaja.
Justru pengurangan durasi penggunaan membuat keseimbangan mental lebih terjaga.
Panduan Durasi Scrolling Media Sosial yang Aman
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
