Detoks Digital: Solusi Cerdas Mengurangi Screen Time

INFORADAR.ID - Di tengah arus digital yang semakin deras, banyak orang merasa kewalahan akibat tingginya screen time setiap hari.

Rata-rata orang dewasa di Indonesia menghabiskan lebih dari 8 jam di depan layar, menurut data We Are Social 2024. Kondisi ini memicu kelelahan mata, gangguan tidur, dan penurunan produktivitas.

jika berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan mental.

Studi dari WHO menyebutkan bahwa penggunaan layar lebih dari 2 jam per hari pada anak-anak dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki kesadaran dalam membatasi waktu layar.

Menerapkan detoks digital menjadi salah satu strategi paling efektif untuk mengendalikan screen time.

Detoks ini bukan berarti menjauh sepenuhnya dari teknologi, tetapi menciptakan jeda berkualitas dari paparan layar. Misalnya, dengan mengatur waktu bebas gadget setiap malam atau menggunakan aplikasi pengatur waktu layar.

Hal ini juga bisa dikurangi dengan mengganti aktivitas digital dengan kegiatan fisik atau sosial.

Membaca buku fisik, berjalan santai, atau berbicara langsung dengan teman dapat menjadi alternatif sehat. Kegiatan ini membantu otak untuk beristirahat dari rangsangan visual yang terus-menerus datang dari layar.

Konsistensi adalah kunci utama dalam menjaga keseimbangan screen time di kehidupan modern.

Membangun rutinitas tanpa layar secara bertahap dapat melatih tubuh dan pikiran untuk lebih tenang dan fokus. tanpa disadari, kualitas tidur dan hubungan sosial pun akan meningkat secara signifikan.

BACA JUGA:Ahmad Dhani Gratiskan Lagu Dewa 19 untuk Restoran, Bebas Bayar Royalti

BACA JUGA:TC PT Polyplex Films Indonesia Diresmikan Bupati Ratu Zakiyah Hari Ini

Mengapa Detoks Digital Dibutuhkan?

kebiasaan mengecek ponsel secara terus-menerus tanpa alasan jelas adalah tanda bahwa seseorang mungkin kecanduan screen time .

Sumber: