Viral di Media Sosial, Pemilihan Duta Pariwisata Banten 2025 Dipertanyakan

INFORADAR.ID- Ajang Duta Pariwisata Banten 2025 yang diselenggarakan oleh yayasan duta pariwisata Indonesia yang seharusnya menjadi ruang inspiratif untuk anak muda Banten, justru menyisakan tanda tanya besar. 

Alih-alih jadi pengalaman berkesan, banyak peserta dan warganet merasa ada yang tidak beres dalam proses penilaiannya.

Ada beberapa finalis yang mendapatkan gelar tidak sesuai dengan brandingnya masing-masing. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya indikator utama dalam penilaiannya? Karena ada banyak finalis Duta Pariwisata 2025 merasa bingung soal penilaian.

“Ada peserta yang branding-nya kuat dan aktif promosi pariwisata tapi justru nggak menang, kita  jadi bertanya-tanya, sebenarnya yang dinilai itu apa aja sih, kok kesannya nggak transparan?" ungkap salah satu pesan dalam vidio postingan TikTok Ruang Andin.

BACA JUGA:Honor Akhirnya Cair! Guru Honorer Cilegon Bisa Tersenyum Lebar Setelah Alami Keterlambatan

BACA JUGA:7 Tips dan Trik Belajar Efektif untuk Siswa dan Mahasiswa

Rasa kecewa juga muncul karena fasilitas yang dijanjikan terasa tidak sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan peserta. 

"Sampai-sampai ada yang tidur beralaskan handuk, karna di paksa 1 kamar berempat dengan kasur twinbad" Ungkap salah satu pesan dalam vidio di postingan TikTok Ruang Andin.

Dengan acara yang di selenggarakan oleh yayasan Duta Pariwisata Indonesia, semestinya pengalaman peserta bisa lebih berkesan. 

Tapi kenyataannya justru menimbulkan pertanyaan soal profesionalitas dari pihak penyelenggara, tidak hanya itu, sikap panitia selama acara pun turut jadi sorotan. 

Ada peserta yang mengatakan bahwa panitia meminta mereka untuk menjaga etika saat makan, namun ironisnya panitia sendiri makan di bagian lain dengan tertawa keras.

BACA JUGA:7 ASN Pandeglang Terkena Sanksi di 2025, 1 Orang dalam Risiko Pemecatan

BACA JUGA:Dari Batuk hingga Alergi, Ini 5 Risiko Kesehatan di Musim Pancaroba yang Harus Diwaspadai

Sebagian peserta menilai panitia belum mampu menunjukkan sikap yang layak dan bertanggung jawab sebagai panutan di ajang resmi.

Sumber: