Turun Berok Jangan Diurut, Simak Penjelasannya

Turun Berok Jangan Diurut, Simak Penjelasannya

ilustrasi turun berok-istock-

INFORADAR.ID - Penyakit hernia atau turun berok kerap diidentikkan oleh masyarakar umum sebagai kelainan kesehatan yang cukup mematikan. Umumnya, penyakit tersebut timbul akibat mengangkat beban berat berlebih atau kelelahan dan kelainan saat lahir.

Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, Hernia adalah celah atau ruang di jaringan kuat yang menahan otot pada tempatnya.

Umumnya masyarakat menganggap Hernia sebagai benjolan biasa. Namun, hernia terjadi ketika lapisan dalam otot perut atau sendi melemah, sehingga mengakibatkan tonjolan di area yang lemah tersebut. 

Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup kuat untuk menahan organ tubuh di dalamnya agar tetap berada di posisinya masing-masing. Namun, beberapa hal menyebabkan jaringan ikat melemah sehingga tidak dapat menahan organ di dalamnya dan mengakibatkan hernia. 

Bagian tersebut muncul melalui area yang riskan dan lemah di dalam dinding otot pada tubuh. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan  muncul seperti benjolan dan tonjolan. 

Penyakit hernia, umumnya dialami oleh bayi dan juga anak-anak bahkan juga dapat di alami oleh orang dewasa sekalipun.

Ada beberapa jenis hernia yang dapat terjadi pada manusia berdasarkan tempat atau organ yang terkena. Sedangkan dalam penanganan yang dilakukan tergantung dengan berat ringan kondisi hernia, bisa hanya dilakukan pengobatan atau dengan latihan memperkuat otot maupun dengan langkah operasi

Jenis-jenis Hernia

1.  Hernia inguinalis, terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke selangkangan. 

Hernia inguinalis merupakan jenis hernia yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.

2. Hernia femoralis, terjadi ketika jaringan lemak atau sebagian usus mencuat ke paha atas bagian dalam. Risiko wanita menderita jenis hernia ini lebih tinggi, terutama wanita hamil atau memiliki berat badan berlebih (obesitas).

3. Hernia umbikalis, terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak mendorong dan mencuat di dinding perut, tepatnya di pusar. Hernia umbikalis biasanya dialami oleh bayi dan anak di bawah usia 6 bulan akibat lubang tali pusat tidak tertutup sempurna setelah bayi lahir.

4. Hernia hiatus, terjadi ketika sebagian lambung mencuat ke dalam rongga dada melalui diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut). Jenis hernia ini umumnya terjadi pada lansia (>50 tahun). Jika seorang anak mengalami Hernia hiatus, kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan bawaan.

BACA JUGA:Ternyata Rajin Mengonsumsi Air Rebusan Jahe Merah Banyak Manfaatnya Untuk Tubuh, Salah Satunya Menguatkan Imun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: