Libur Nataru, Polda Banten Terjunkan 1.300 Personil, Siapkan Strategi untuk Kelancaran Pelabuhan Merak

Libur Nataru, Polda Banten Terjunkan 1.300 Personil, Siapkan Strategi untuk Kelancaran Pelabuhan Merak

Karo Ops Polda Banten Kombes Pol Dedy Suhartono. Foto: Fahmi Sa'i/Ist -----

SERANG, INFORADAR.ID --- Animo masyarakat untuk mengambil cuti libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 diprediksi bakal tinggi. Hal itu karena pandemi covid-19 sudah melandai. 

Terkait hal itu, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah memetakan 27 ribu lokasi yang akan menjadi atensi pengamanan selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bagaimana kondisi di Banten? Sedikitnya 1.300 personel bakal dikerahkan untuk mengamankan momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ribuan personel tersebut akan disebar ke sejumlah titik, terutama yang menjadi konsentrasi keramaian. 

Rencananya, gelar pasukan pengamanan Nataru dilaksanakan pada Jumat (23/12) mendatang. 

Karo Ops Polda Banten Kombes Pol Dedy Suhartono menjelaskan, ribuan personel tersebut berasal dari Polda Banten dan jajaran. Jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan Nataru dipastikan akan bertambah karena ada unsur TNI dan instansi terkait lainnya.

“Dari kita (polisi-red) ada 1.300 personel, ini anggota Polda dan jajaran. Kemudian, nanti ada personel TNI dan instansi terkait (yang dilibatkan-red),” ujar Dedy, Rabu 14 Desember 2022.

Dedy mengungkapkan rencana gelar pasukan pengamanan Nataru dilaksanakan pada Jumat (23/12) mendatang. Meski gelar pasukan baru dilakukan pada Jumat (23/12) namun kepolisian akan mulai melakukan pengamanan lebih awal. Alasannya, karena adanya prediksi kenaikan arus kendaraan menjelang tanggal 23 Desember 2022. 

“Yang jelas gelar pasukan dimulai tanggal 23 sampe 2 Januari 2023. Kalau tanggal 15-16 itu kegiatan rutin yang ditingkatkan (KKYD) untuk gelaran operasi,” kata Dedy.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto mengatakan, dalam pengamanan Nataru, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto telah memberikan arahan untuk antisipasi teror dengan menggunakan pelindung diri. “Pasti antisipasi ada (ancaman teror-red), salah satunya teman-teman (wartawan-red) pernah dengar Pak Kapolda memberikan arahan untuk body cover (menggunakan pelindung badan-red),” ujar Budi.

Selain menggunakan pelindung diri, kapolda juga menginstruksikan untuk melakukan penjagaan di tempat tertentu, penajaman intelejen dan penebalan personel Polri pada daerah yang ada potensi bahaya terorisme. “Ada penajaman intelejen dan penebalan personel Polri,” kata Budi.

Budi berharap aksi teror di Provinsi Banten tidak terjadi. Sebab, apapun alasannya terorisme tidak dapat dibenarkan. “Harapannya teror tidak terjadi karena teror merupakan hal yang tidak baik dari sudut pandang agama,” ujar perwira menengah Polri tersebut.

Terkait dengan kenaikan volume kendaraan yang menyebrang ke Pulau Sumatera pada saat momen libur Nataru, Budi memprediksi akan ada peningkatan. Pihak ASDP sendiri kata dia telah memprediksi kenaikan sebesar lima persen dibandingkan dengan momen Nataru tahun 2019 atau sebelum Covid-19. “Tapi kalau kita dari Ditlantas akan memposisikan (prediksi-red) kenaikannya 15 persen,” kata Budi.

Budi menjelaskan, alasan perbedaan prediksi antara ASDP dengan kepolisian agar pihaknya tidak menganggap enteng pengamanan Nataru.

“Kenapa beda (prediksi-red)? Supaya kita lebih siap, kita tidak boleh underestimate, kita harus lebih menyiapkan diri terkait dengan kemampuan sekaligus langkah-langkah kontijensi sehingga kita bisa melaksanakan proses dinamika di pelabuhan yang ada di wilayah kita sekaligus di tempat wisata,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: