Disway Award

Kapal Tenggelam di Maluku Tenggara, UGM Ungkap Fakta di Balik Tragedi 2 Mahasiswa yang Tewas dalam Kecelakaan

Kapal Tenggelam di Maluku Tenggara, UGM Ungkap Fakta di Balik Tragedi 2 Mahasiswa yang Tewas dalam Kecelakaan

Duka untuk 2 mahasiswa UGM korban kapal tenggelam di Maluku Tenggara-Tangkapan Layar dari akun X-@ilhampid

Di luar itu, ia menambahkan cuaca saat itu tidak dapat diprediksi dengan baik. Ia menyebutkan bahwa masyarakat di daerah tersebut sering mengalami kesulitan dalam memperkirakan kondisi cuaca untuk melaut.

Djarot juga menjelaskan bahwa Maluku Tenggara memiliki pulau-pulau yang berdekatan dan terdiri dari pulau-pulau kecil dengan populasi yang jarang, hanya sekitar 3-4 orang di beberapa pulau, dan transportasi utama di daerah tersebut adalah laut.

Ia menambahkan, lokasi tersebut sudah menjadi tempat kegiatan KKN-PPM dari UGM untuk yang keempat kalinya. Tiga periode sebelumnya berjalan dengan baik. 

BACA JUGA:7 Soft Skill di Dunia Kerja yang Akan Jadi Kunci Sukses Kamu pada 2025

BACA JUGA:Tanda BSU Tahap 2 Sudah Cair! Cek Statusmu di Link Ini

"Nah kalau untuk safety untuk adik-adik mahasiswa kami sudah ada pembekalan khusus, sudah ada pemberitahuan sebelumnya untuk imbauan berhati-hati, terutama memang air laut. Itu yang mahasiswa-mahasiswa kita mungkin tidak belum begitu banyak mengenal tentang laut. Nah ini karena memang mahasiswa dalam jumlah besar risiko itu memang ada.” Katanya.

Secara keseluruhan, sekitar 8 ribu mahasiswa UGM turut terlibat dalam kegiatan KKN-PPM tahun ini, termasuk di Maluku Tenggara. 

Dalam insiden tragis ini, terdapat tujuh mahasiswa yang terlibat dalam penggunaan longboat, yaitu Septian Eka Rahmadi (wafat), Bagus Adi Prayogo (wafat), Afifudin Baliya, Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Pratista Halimawan, dan Ridwan Rahardian Wijaya.

Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menambahkan bahwa mahasiswa sudah menerima bekal dan persiapan sebelum diterjunkan. Ia juga mencatat bahwa koordinasi selama kegiatan berlangsung telah dilakukan.

Ia menyebutkan bahwa selain pelatihan, juga telah dilakukan diskusi mendalam dengan dosen pembimbing lapangan dan koordinator wilayah yang telah melakukan pemantauan lokasi sebelum mahasiswa diterjunkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: