Pembelian Barang Impulsif: Kebiasaan Gen Z yang Sering Berujung Penyesalan
ilustrasi pembelian barang impulsif Gen Z--Freepik @Balash Mirzabey
3. Pakaian dan Aksesori dengan Desain ‘Aesthetic’ yang Tidak Sesuai Harapan
Karena penampilan yang menarik dan harga yang bersahabat, banyak Gen Z yang membeli pakaian dan aksesori tanpa pertimbangan matang.
Namun, ketika barang sampai, ukuran yang tidak pas atau kualitas yang kurang memuaskan sering kali menjadi kenyataan.
4. Perangkat Gadget Pendukung yang Jarang Digunakan
Pembelian barang impulsif juga sering terjadi pada gadget tambahan seperti ring light atau mouse wireless yang dibeli untuk menunjang aktivitas.
Namun, alat-alat ini seringkali hanya dipakai sesekali sebelum akhirnya terlupakan.
5. Snack Viral dari Luar Negeri yang Tidak Sesuai Selera Lokal
Tren makanan ringan impor yang viral sering membuat Gen Z tergiur membeli. Namun, rasa yang berbeda atau terlalu manis terkadang membuat mereka merasa kurang cocok dan menyesal.
Mengapa Pembelian Barang Impulsif Sering Terjadi?
Dorongan utama berasal dari fenomena FOMO (fear of missing out) yang membuat Gen Z takut ketinggalan tren dan promo menarik.
Kemudahan berbelanja secara online dan metode pembayaran instan juga membuat proses pembelian jadi sangat mudah tanpa pertimbangan.
BACA JUGA:Terlambat Hadiri Apel, Wawalkot Serang Push Up di Depan Pegawai
BACA JUGA:Kesempatan Beasiswa BSI 2025 untuk Pelajar Kelas 12 dengan Uang Saku Rp300.000 per Bulan
Cara Mengurangi Kebiasaan Pembelian Barang Impulsif
- Susun daftar kebutuhan prioritas agar belanja lebih terarah.
- Terapkan aturan jeda waktu minimal 24 jam sebelum membeli barang.
- Kurangi penggunaan media sosial untuk menghindari godaan iklan.
- Tetapkan batas anggaran belanja bulanan dan disiplin mematuhinya.
- Fokuskan pengeluaran untuk tujuan finansial jangka panjang seperti menabung atau investasi.
Pembelian barang impulsif memang kerap dialami oleh Gen Z dan bisa menyebabkan penyesalan hingga pemborosan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
