Strategi Finansial Gen Z: Melek Investasi, Tapi Masih Terjebak Gaji ke Gaji
Ilustrasi finansial-Pinterest/Bruno Mashado-
INFORADAR.ID - Belakangan ini, strategi finansial Gen Z banyak diperbincangkan karena generasi tersebut dianggap memiliki pemahaman literasi keuangan yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Hasil survei kolaborasi BCG dan Snapchat yang dikutip dari The Economic Times memperlihatkan realita berbeda.
Strategi finansial Gen Z lahir dari lingkungan digital yang membuat mereka akrab dengan berbagai informasi seputar investasi, reksa dana, hingga aset digital sejak usia muda.
Sekitar 55% Gen Z ternyata masih hidup “gaji ke gaji”, yaitu kondisi ketika penghasilan bulanan habis hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa ruang untuk tabungan maupun investasi tambahan.
Tidak heran jika strategi finansial Gen Z terlihat lebih cepat berkembang dibandingkan milenial di usia yang sama.

Ilustrasi Gen Z-Freepik.com-Freepik
BACA JUGA:Gaji Perdana Cair, PPPK Pemprov Banten Nikmati Anggaran Rp37 Miliar
BACA JUGA:Tarif Listrik Tetap September 2025, Pemerintah Pastikan Tidak Ada Kenaikan
Literasi Finansial Tinggi, Praktiknya Masih Lemah
Temuan tersebut menandakan bahwa wawasan keuangan belum otomatis menjamin kestabilan finansial.
Beban biaya hidup, gaya belanja yang cenderung tinggi, serta tekanan sosial untuk terus mengikuti tren membuat pendapatan Gen Z semakin tergerus.
Fenomena fear of missing out (FOMO) turut memperburuk keadaan. Keinginan mengikuti gaya hidup populer, seperti belanja tren terbaru, nongkrong, atau traveling, membuat banyak anak muda kesulitan membangun dana darurat yang seharusnya menjadi fondasi keuangan.
Risiko Finansial Mengintai
Kebiasaan hidup dari “gaji ke gaji” menempatkan Gen Z dalam posisi rentan saat menghadapi situasi tak terduga.
Mulai dari biaya kesehatan mendadak, kehilangan pekerjaan, hingga kebutuhan darurat lain, semua bisa menjadi beban berat ketika tabungan darurat tak tersedia.
BACA JUGA:Sri Mulyani Usai Rumahnya Dijarah: Bangun Indonesia Bukan dengan Membakar dan Merusak
BACA JUGA:Tarif Listrik Tetap September 2025, Pemerintah Pastikan Tidak Ada Kenaikan
Langkah Kecil Menuju Perubahan
Para pakar menyarankan agar Gen Z mulai melatih disiplin melalui strategi sederhana.
Beberapa di antaranya adalah menyusun anggaran bulanan secara konsisten, mengutamakan dana darurat sebelum berinvestasi, serta mengendalikan pengeluaran konsumtif.
Jika langkah-langkah kecil ini dijalankan dengan konsisten, generasi muda bisa bertransformasi dari sekadar paham teori investasi menuju kondisi keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
