Ternyata Tidur Bisa Bakar Lemak? Yuk Intip Penjelasnnya Menurut Yulia Baltschun, Praktisi Diet Asal Bali
Potret Orang yang sedang tidur-pinterest/Jimena-
INFORADAR.ID - Belum banyak diketahui jika tidur bisa bakar lemak lebih cepat, tapi kamu harus tahu bagaimana cara hal itu bisa terjadi.
Bakar lemak saat tidur tidak akan terjadi jika kamu tidak mengupayakan apapun. Seperti masih selalu begadang tiap malam, scroll sosmed sampai larut dan sebagainya.
Dalam kanal Youtubenya, Yulia Baltschun yang merupakan influenser dengan konten-konten kesehatan mejelaskan, step by step apa yang perlu kamu lakukan saat sebelum dan sesudah tidur agar pembakaran lemak terjadi saat tidur.
Praktisi dan spesialisasi diet asal Bali ini memaparkan beberapa tips agar tidur bisa membakar kadar lemak dalam tubuh.
1. Tidur Selama 7-8 Jam
Dalam buku milik Yulia Baltschun berjudul 'I Hate Diet' halaman 61, tercatat penjelasan mengenai penelitian yang pernah dilakukan di Level University selama 6 tahun yang mana isi penelitiannya adalah jika jam tidur sangat berpengaruh terhadap komposisi seseorang.
Jam tidur yang normal adalah 7-8 jam, ketika kekurangan, 88% berat badanmu bertambah dan 58% pinggangmu akan lebih besar. Sedangkan untuk kamu yang jam tidurnya berlebihan maka berat badan akan bertambah 71% dan pinggang 47% akan lebih besar.
2. Pastikan makanan dan Kalori
Sebelum kamu tidur, makanannan/kalori yang perlu kalian konsumsi adalah jumlahnya harus dibawah angka TDEE kamu.
TDEE merupakan atau pengeluaran energi harian, mengukur berapa banyak kalori yang kamu keluarkan setiap harinya termasuk aktifitas fisik.
3. Hindari Konsumsi yang Membuat Inflamasi
Selama satu hari penuh hindari konsumsi makanan yang bikin kam inflamasi agar saat kamu tidur malam harinya, proses bakar lemak ditubuhmu bekerja dengan baik.
BACA JUGA:Tips Diet Ala Prilly Latuconsina Berhasil Turun 12 KG, Ternyata Terapkan Program Ini
Contoh makanan yang membuat inflamasi adalah gula dan minyak dengan suhu panas juga berwarna hitam. Selain itu, makanan apapun yang membuat tubuhmu sensitif inflamasi karena setiap orang kadang berbeda-beda meskipun itu makanan sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: