Apakah 1 Muharram dan 1 Suro Sama? Asal Usul Penentuan Satu Suro dan Muharram

Apakah 1 Muharram dan 1 Suro Sama?  Asal Usul Penentuan Satu Suro dan Muharram

Apakah 1 Muharram dan 1 Suro Sama? Asal Usul Penentuan Satu Suro dan Muharram--Freepik/ pikisuperstar

INFORADAR.ID – 1 Muharram dan 1 Suro sama? Kalender hijriah dimulai dengan 1 Muharram 2024 yang jatuh pada 7 Juli 2024, bersamaan dengan malam satu suro. Pertanyaanya apakah keduanya sama? Apa asal usulnya? Yuk cari tahu jawabannya pada artikel berikut.

Penetaan Muharram terjadi di era Khalifah Umar bin Khatab dan di masa Khalifah Umar kalender Hijriah ditetapkan sebagai penanggalan umat Islam.

Apa hubungannya bulan Muharram dengan malam Satu Suro sebagai malam yang sakral bagi masyarakat Jawa?

Malam satu suro merupakan perayaan pada Malam Tahun Baru di Jawa. Seperti dalam penanggalan Islam, penanggalan Jawa juga menghitung mundur waktu Tahun Baru setelah matahari terbenam Sedangkan, kalender Masehi berubah keesokan harinya setelah pukul 24.00.

BACA JUGA:Bulan Suro dan Larangan Malam Satu Suro, Nasib Buruk Jika Melanggar Ini

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Hari ini di Kota Serang, 3 Juli 2024, Berikut Informasi Terkini

Asal Usul Penentuan Satu Suro

Tradisi malam Satu Suro berawal pada masa Sultan Agung. Saat itu, masyarakat cenderung menganut sistem penanggalan Saka yang diwarisi dari tradisi Hindu.

Saat itu Sultan Mataram Islam sudah menerapkan sistem penanggalan Islam. Untuk menyebarkan ajaran Islam di pulau Jawa, Sultan Agung mulai menggabungkan kalender Saka dan kalender Hijriah dengan kalender Jawa.

Penyatuan penanggalan ini dimulai pada hari Jumat Legi Jumadil pada akhir tahun 1555 Saka atau 7/8 tahun 1633 Masehi. Satu suro adalah hari pertama penanggalan Jawa pada bulan Suro, yang bertepatan dengan 1 Muharam penanggalan Hijriah.

BACA JUGA:Apakah di Tanggal 1 Muharram Boleh Menikah, Bagaimana dengan Sudut Pandang Islam?

BACA JUGA:Beasiswa Unggulan 2024 Kemendikbud Sudah Dibuka untuk S1, S2 dan S3

Kata suro berasal dari bahasa arab “asyura”  yang berarti hari ke-10 bulan Muharram. Kedua bulan tersebut dianggap sama sakralnya baik dalam tradisi Islam maupun Jawa.

Sama Sama Bulan Istimewa

Baik 1 Suro maupun 1 Muharram kedua bulan sakral. Dalam menyambut momen tersebut, ada tradisi berbeda dalam merayakan bulan penting ini.

Meski keduanya sakral tetapi orang Jawa dan Muslim memiliki cara yang berbeda dalam menyambut momen ini.

Beberapa orang Jawa percaya tidak disarankan meninggalkan rumah pada malam 1 suro karena pertanda buruk. Juga tidak disarankan untuk mengadakan hajatan besar seperti perayaan pernikahan.

Sedangkan bagi umat Islam pada umumnya, 1 Muharam disambut dengan melakukan berbagai amalan baik, seperti berzikir dan berdoa untuk menyabut tahun baru Islam.(*)

BACA JUGA:Tips Efektif Cara Merawat Rambut Agar Sehat dan Berkilau

BACA JUGA:Akhiri Semester Genap, BEM FH Untirta Persembahkan Lawfest

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: