Mengapa Tanggal 10 Muharram Dikatakan sebagai Lebaran Anak Yatim? Simak Penjelasannya di Sini

INFORADAR.ID –  Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa tanggal 10 Muharram disebut sebagai Lebaran Anak Yatim? Fenomena ini ternyata memiliki sejarah dan makna yang mendalam dalam tradisi Islam. 

Tanggal 10 Muharram merupakan hari yang istimewa dalam kalender Islam, di mana umat Muslim mengenang peristiwa penting seperti Hari Asyura.

Namun, apa hubungannya 10 Muharram dengan Hari Raya Anak Yatim? Simak penjelasannya pada artikel ini sampai selesai ya.

BACA JUGA:Keutamaan Puasa Sunnah Tasu’a dan Asyura di Bulan Muharram Tahun 1445 Hijriah

BACA JUGA:Apa Itu Khodam dalam Islam dan Bolehkah Meminta Bantuannya? Simak Jawabannya di Sini

Dilansir dari Instagram @alakhyarkemang, pada tanggal 10 Muharram kaum muslimin di Indonesia pada umumnya biasa menyebutnya dengan Hari Raya Anak Yatim atau Lebaran Anak Yatim.

Pada tanggal itu kaum muslimin memberikan santunan kepada anak yatim piatu, baik secara individu maupun kelmpok.

Apakah Benar Ada Hari Raya Anak Yatim atau Lebaran Anak Yatim?

Sebenarnya, di dalam Islam hanya ada dua Hari Raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dijelaskan:

“Dari Anas, ia berkata: Rasulullah SAW datang ke Madinah dan mereka (orang Madinah) menjadikan dua hari raya dimana mereka bergembira. Lalu Rasulullah bertanya: ‘Apa maksud dua hari ini?’ mereka menjawab: ‘kami biasa bermain (bergembira) pada dua hari ini sejak zaman jahiliyah’. Rasulullah SAW bersabda: ‘Sesungguhnya Allah telah menggantikan untukmu dengan dua hari raya yang lebih baik dari padanya, yaitu hari raya Adha dan hari raya Fitri”. (HR. Abu Daud).

Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa Hari Raya Anak Yatim atau Lebaran Anak Yatim hanyalah semacam perayaan, bukan hari raya yang sebenarnya.

BACA JUGA:Resep Bubur Suro, Menu Khas yang Memeriahkan Peringatan Tahun Baru Islam

BACA JUGA:Wong Banten Harus Tahu, Ini 2 Ilmuwan yang Sangat Terkenal di Banten dan Kontribusinya

Istilah itu tidak jauh berbeda dengan istilah Hari Kemerdekaan, Hari Buruh, Hari Pendidikan dan semacamnya.

Sumber: