Bukan Sekadar Hiburan, Tari Walijamaliha Banten Jadi Simbol Kreativitas Seni Tradisional untuk Menyambut Tamu

Secara etimologi, Tari Walijamaliha berasal dari Bahasa Arab yang berarti daerah yang memiliki kecantikan atau daya Tarik.

Tari ini ditarikan oleh penari putri dengan gerakan yang mencerminkan karakter masyarakat Banten yang terbuka, riang, hangat, ramah, energik dalam suasana yang agamis.

BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Seni Musik Tradisional Calung Renteng di Banten dan Jawa Barat

BACA JUGA:Keren, 9 Film Indonesia Ini Dapat Rating Tinggi di Internet Movie Database

Konsep gerak, busana, rias dan musik yang menjadi penggiring tari walijamaliha ini memberikan nuansa Islami yang kental. Salah satu penari membawa pataka persembahan yang akan diberikan kepada tamu kehormatan.

Tari Walijamaliha memiliki enam pengadeganan pokok yang menggambarkan karakteristik masyarakat Banten dan nilai-nilai Islami.

Konsep pengadeganan dalam Tari Walijamaliha ini menggambarkan rasa syukur, silaturahmi dan kebahagiaan di antara sesama insan.

Kreativitas memainkan peran kunci dalam pengembangan tari walijamaliha. Proses penciptaan Tari Walijamaliha ini melibatkan stimulasi visual, kinestetik, auditif dan idesional.

BACA JUGA:Tau Gak Lur, Masyarakat Adat Banten Membawa Padi Sambil Bergoyang? Yuk Intip Uniknya Kesenian Rengkong

BACA JUGA:Resep Laksa Tangerang: Kuliner Legendaris dengan Kelezatan yang Tiada Tanding, Wajib Coba Lur

Eksplorasi melibatkan pengamatan lingkungan sekitar, alam, binatang serta ide-ide kreatif. Tahap inspirasi, apresiasi, pengembangan serta pementasan adalah bagian dari proses penciptaan tari yang melibatkan pemahaman terhadap gerak dasar tari walijamaliha ini dan pengembangan dari dasar ke kreasi yang baru.

“Tari Walijamaliha ini bukan hanya sekedar tarian, namun juga sebagai symbol kreativitas dalam seni tari Banten yang menggambarkan kekayaan sejarah, budaya serta nilai-nilai yang dimiliki oleh Provinsi Banten,” tulis akun @kebudayaanbanten.official. (*)

 

Sumber: