Kotok Bongkok: Makanan Fermentasi Kluwek atau Picung Khas Lebak Banten, Sudah Coba Belum?

Kotok Bongkok: Makanan Fermentasi Kluwek atau Picung Khas Lebak Banten, Sudah Coba Belum?

Kotok Bongkok, Makanan Khas Lebak Banten--Tangkap Layar Youtube/Agung Herdiansyah

INFORADAR.ID – Mengenal sebuah kuliner tradisional yang langka dari daerah Lebak, Banten. Kotok Bongkok dikenal sebagai makanan khas yang hanya dapat ditemui di daerah tersebut, menjadikannya sebagai salah satu warisan kuliner yang patut dijaga keberlangsungannya.

Keunikan Kotok Bongkok tidak hanya terletak pada rasanya yang khas, tetapi juga pada cara pembuatannya yang membutuhkan keahlian khusus dan bahan-bahan tradisional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian budaya kuliner lokal sebagai bagian dari identitas masyarakat Lebak, Banten.

Kehadiran Kotok Bongkok khas Lebak Banten juga memberikan cerita tentang sejarah dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. 

BACA JUGA:Wisata Banten, Kampung Wisata Karodangan, Oase Wisata Alam yang di Tengah Kota Serang

BACA JUGA:Daftar Anime Musim Panas 2024 di Crunchyroll, dari yang Baru Hingga yang Kembali Tayang

Dengan mengenal dan mendukung kuliner seperti ini, kita turut berkontribusi dalam melestarikan keberagaman kuliner Indonesia serta mendukung perekonomian lokal di daerah Banten.

Dilansir dari Instagram @kebudayaanbanten.official, kotok bongkok adalah salah satu makanan fermentasi yang terbuat dari kluwek, kepayang atau picung.

Meskipun makanan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan olahan kotok (ayam dalam Bahasa Sunda Banten).

Makanan khas Lebak ini berasal dari Kampung Cimenger, Desa Mekarwangi, Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, Banten dan popular di kecamatan sekitarnya seperti kecamatan Cipanas, Sajira, Sobang, dan Rangkasbitung.

BACA JUGA:Membanggakan, Film Dokumenter ‘Lima Pare’ Karya Sineas Banten Masuk Nominasi Festival Film di Rusia

BACA JUGA:Cara dan Syarat Mendaftar KIP Kuliah 2024, Peluang Emas untuk Pendidikan Berkualitas

Pembuatan kotok lumayan rumit dan harus dilakukan oleh mereka yang ahli untuk menghindari kandungan beracun dalam buah kluwek atau picung.

Produksi kotok bongkok ini dimulai dengan mengupas isi biji kluwek atau picung. Setelahnya, dilakukan perendaman berulang terhadap biji kluwek atau picung, dan kemudian proses fermentasi beberapa hari sehingga aman dikonsumsi.

Jika proses fermentasi pas, dengan aroma khas yang menyengat, kotok bongkok siap diolah menjadi makanan yang siap dikonsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: