Awas! Toxic Parenting Menyebabkan Anak Mengalami 3 Gangguan Psikologis Ini

Awas! Toxic Parenting Menyebabkan Anak Mengalami 3 Gangguan Psikologis Ini

Ilustrasi dampak toxic parenting, anak mengalami gangguan psikologis-Keira Burton-Pexels.com

INFORADAR.ID – Dalam dunia pengasuhan anak, peran orang tua sangatlah penting. Namun, seringkali kita lupa bahwa tidak semua pola asuh yang diterapkan orang tua baik untuk perkembangan psikologis anak salah satunya toxic parenting.

Bahkan, beberapa pola asuh seperti toxic parenting dapat berdampak buruk, menyebabkan anak mengalami gangguan psikologis yang serius.

Penting bagi orang tua untuk menyadari dan memahami bahwa toxic parenting bisa menjadi beracun bagi perkembangan anak. 

BACA JUGA:Tips Parenting: Ini Panduan Mendidik Anak Usia Balita Menurut dr Aisah Dahlan

BACA JUGA:Cita Rasa Unik dan Menggugah Selera! Resep Sapi Krispi Saos Madu Ini Wajib Dicoba untuk Menu Idul Adha 2024

Ketika orang tua menggunakan pola asuh yang otoriter, manipulatif, atau merendahkan, ini bisa membuat anak merasa tidak aman secara emosional dan menyebabkan kerusakan pada kesehatan mental mereka.

Salah satu dampak dari toxic parenting adalah munculnya gangguan psikologis pada anak. Tidak hanya satu, tetapi bisa ada beberapa gangguan psikologis yang muncul akibat pola asuh yang tidak sehat tersebut. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa saja gangguan psikologis yang mungkin dialami anak akibat pola asuh yang buruk.

Dilansir dari Instagram @kemenkes_ri, toxic parenting merupakan pola pengasuhan yang keliru dan tanpa sadar dapat melukai psikologis anak.

Lalu, apa saja gangguan psikologis yang akan terjadi jika anak dibesarkan oleh toxic parenting?

BACA JUGA:Tips Parenting: Bunda Harus Hati-hati Nih, Ini 5 Dampak Pola Asuh Permisif Terhadap Kesehatan Mental Anak

BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Minta Kementrian dan Pemerintah Berhenti Buat Aplikasi Baru, Ini Alasannya

1. Anak jadi mudah stress

Seorang anak yang tumbuh dalam keluarga toxic cenderung mengalami banyak tekanan yang dapat menjadi faktor pemicu stress.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: