Rahasia Kesuksesan di TikTok Terkuak: Ini Bocoran Algoritma untuk Membuat Akun Kamu Viral

INFORADAR.ID – Siapa yang tak ingin menjadi viral di TikTok? Platform ini telah menjadi wadah bagi kreativitas dan kepopuleran di kalangan pengguna internet. 

Namun, di balik kesuksesan viral di Tiktok yang terlihat begitu mudah, ada rahasia yang perlu diungkap terkait bagaimana cara atau tips agar akun kamu menjadi viral. 

Algoritma TikTok menjadi kunci di balik viral suatu konten, dan sekarang, bocoran ini akan membantu kamu memahami bagaimana cara memanfaatkannya untuk membuat akun kamu juga viral.

Algoritma TikTok sangat memperhatikan interaksi pengguna dengan konten. Ini berarti bahwa semakin banyak interaksi yang kamu dapatkan, semakin besar kemungkinan konten kamu akan diunggah ke feed pengguna lainnya. 

Oleh karena itu, buatlah konten yang menarik, menghibur, atau memberikan nilai tambah bagi pengguna, sehingga mereka cenderung berinteraksi dengan konten kamu.

Selain itu, waktu unggahan juga memainkan peran penting dalam menentukan seberapa baik suatu konten akan dilirik oleh algoritma TikTok. 

Dilansir dari Instagram @topngonten, ini bocoran bagaimana cara agar akun Tiktok kamu viral.

1. Jangan posting video kualitas tinggi

Tiktok punya Batasan maksimal tentang kualitas konten yang bisa tayang di platform mereka, salah satunya tentang kualitas gambar.

Kalau kualitas gambar video kamu terlalu bagus, algoritma Tiktok bisa aja mendeteksi itu sebagai system error dan akhirnya video kamu malah susah naik viewsnya.

Hal ini berarti bahwa TikTok memberlakukan standar tertentu terhadap resolusi dan kualitas gambar yang diunggah oleh pengguna. 

Standar kualitas gambar yang diberlakukan oleh TikTok bertujuan untuk memastikan pengalaman pengguna yang konsisten dan menyenangkan. 

Dengan membatasi kualitas gambar, TikTok dapat mengoptimalkan waktu pemuatan konten serta mencegah kemungkinan masalah teknis yang mungkin timbul akibat penggunaan gambar atau video dengan resolusi yang terlalu tinggi.

Meskipun TikTok memberlakukan batasan terhadap kualitas gambar, hal ini sebenarnya juga dapat dianggap sebagai strategi untuk mempromosikan kreativitas. 

Sumber: