Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa Bagaimana Hukumnya?--Pexels/ Andrea Piacquadio

INFORADAR.ID- Tubuh orang yang berpuasa umumnya lebih lemah dan kurang berenergi. Selama berpuasa, banyak orang memilih untuk mengurangi aktivitas fisik dan tidur sepanjang hari untuk menghabiskan waktu. 

Hal ini karena mereka percaya bahwa dengan tidur sepanjang hari, waktu akan terasa lebih cepat berlalu dan puasa akan terasa lebih ringan dan lebih mudah dijalankan.

Kebanyakan orang menghabiskan waktu untuk tidur sepanjang hari selama bulan puasa. Bahkan, beberapa orang percaya bahwa tidur selama bulan puasa memberikan pahala.

Namun, apakah diperbolehkan tidur dalam waktu lama selama berpuasa? Apakah hal tersebut tidak membatalkan puasa? Islam memiliki ketentuan untuk tidur selama berpuasa. Simak selengkapnya di sini.

Hukum Tidur Seharian saat Puasa

Selama berpuasa, banyak orang yang bingung karena tidak ada yang bisa dilakukan dan lebih memilih untuk tidur. 

Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang tidak memiliki rutinitas harian yang harus mereka lakukan, seperti bekerja atau sedang libur sekolah atau kuliah.

Tidur seharian hingga waktu berbuka puasa tiba sepertinya merupakan jawaban yang tepat, daripada lemas sepanjang hari dan membatalkan puasa. Lalu, apa hukum yang tepat untuk masalah ini?

Mengutip dari laman NU Online, mayoritas ulama, termasuk ulama mazhab Syafi'i, berpendapat bahwa tidur seharian tidak membatalkan puasa selama ada niat untuk berpuasa pada malam harinya.

BACA JUGA:Ini Cara Tetap Produktif Selama Berpuasa, Supaya Harimu Makin Bermakna

Selain itu, tentu saja kita sering mendengar tentang hadist yang populer saat Ramadan tiba, yaitu keutamaan orang yang berpuasa yang bahkan tidur pun bisa dianggap ibadah.

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ 

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).

Hadis ini sering digunakan sebagai pembenaran untuk bermalas-malasan dan tidur selama berpuasa di bulan Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: