Inilah Dampak Buruk yang Akan Kamu Rasakan Jika Tidur Terlalu Lama
Ilustrasi seseorang yang tidur lama --Freepik @master1305
INFORADAR.ID - Apa yang menyebabkan tidur berlebihan? Rata-rata orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur. Tidur yang berlebihan dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti stres atau penyakit.
Tidur berlebihan juga dapat mengindikasikan gangguan tidur atau kondisi medis seperti hipersomnia atau tidur siang yang berlebihan. Bisa juga Apnea tidur atau henti napas sebagian atau seluruhnya secara berulang selama tidur.
Banyak penyebab kelelahan ekstrem di mana rasa kantuk tidak dapat diatasi beberapa kondisi medis, seperti hipotiroidisme, menyebabkan rasa lelah terus-menerus yang membuat seseorang ingin tidur.
Banyak penyebab tidur terlalu lama yaitu depresi, efek obat-obatan, penggunaan alkohol yang berlebihan konsumsi alkohol yang berlebihan
Berikut ini dampak buruk dari tidur yang berlebihan atau terlalu lama
Jika seseorang tidur lebih lama dari jumlah tidur yang ideal (10 jam atau lebih), mereka dikatakan tidur terlalu banyak. Kurang tidur ditandai dengan perasaan lelah segera setelah bangun tidur. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa orang tersebut mendapatkan tidur yang cukup.
BACA JUGA:Lakukan Ini, Tidur Anda Akan Berkualitas
1. Sakit kepala dan sakit dan nyeri tubuh
Sakit kepala: para ahli percaya bahwa tidur terlalu lama dapat memengaruhi fungsi bahan kimia otak (neurotransmiter) seperti serotonin dan menyebabkan sakit kepala saat bangun tidur.
Nyeri tubuh secara umum: karena tubuh tidak banyak bergerak saat tidur, bagian tubuh yang sensitif seperti leher, punggung, dan bahu dapat terasa sakit.
2. Peningkatan risiko obesitas
Tidur sepanjang hari membuat tubuh lesu dan tidak memiliki energi untuk bergerak.
Anda membutuhkan energi yang cukup untuk beraktivitas, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine membuktikan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam setiap malam memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidur dalam waktu normal.
3. Peningkatan risiko terkena diabetes
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: