Waspada Cacar Api! Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai dan Cara Mengobatinya dengan Tepat

INFORADAR.ID- Tetap waspada, karena cecar api saat ini sudah menyerang banyak orang, jadi kenali beberapa gejala dan cara mengobatinya.

Cacar api atau herpes zoster masih merupakan penyakit yang kurang familiar dan sering diremehkan. Penyakit ini menyerang kulit dan dipicu oleh virus varicella-zoster, yang juga menyebabkan cacar air.

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Frieda Sp. DVE, menjelaskan bahwa virus ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuh penderita yang sedang terinfeksi. 

Selain bisa dengan mudah menular dari satu individu ke individu lainnya, penyakit cacar api ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pada kulit karena timbulnya lentingan berisi cairan yang gatal dan terasa panas.

BACA JUGA:4 Tips Ampuh Menghadapi Anak Menangis di Tempat Umum

BACA JUGA:Tingkatkan Kecerdasan Anak dengan 9 Makanan Ini, Simak Penjelasan Zaidul Akbar!

Menariknya, virus varicella ini tidak sepenuhnya hilang dari tubuh kita, melainkan bersembunyi dalam sistem saraf. 

Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah, maka virus ini akan aktif kembali dan mengakibatkan cacar api.

Dokter Frieda Sp. DVE menjelaskan bahwa cacar api disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, yaitu virus yang sama yang menyebabkan cacar air. 

Ia menambahkan bahwa setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak sepenuhnya hilang, melainkan bersembunyi di jaringan saraf dan dapat aktif kembali di kemudian hari, menyebabkan cacar api.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa biasanya penyakit ini lebih umum menyerang orang-orang yang berusia lanjut atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita penyakit kronis, mereka yang mengalami stres berat, atau yang mengonsumsi obat penekan sistem imun.

BACA JUGA:Tren Karier 2025 untuk Gen Z: 10 Lowongan Kerja yang Paling Diminati

BACA JUGA:Resep Bakwan Sehat, Tanpa Tepung dan Kaya Manfaat: Begini Cara Pembuatannya

Beberapa gejala cacar air yang dapat dikenali mencakup nyeri pada kulit, munculnya ruam, nyeri pada satu sisi tubuh, demam, dan sensitivitas terhadap cahaya. Gejala ini umumnya akan mereda dalam waktu 14 hingga 28 hari.

Sumber: