Tidur Dekat Hp? Ini Risiko Kesehatan yang Mungkin Tidak Kamu Sadari
Bahaya tidur menggunakan ponsel -Pinterest/www.inFranken.de-
INFORADAR.ID- Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, ponsel telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur, hampir semua aktivitas kita melibatkan gawai ini.
Bahkan, banyak orang menjadikan ponsel sebagai teman tidur-diletakkan di bawah bantal, di samping kepala, atau di meja kecil tepat di sebelah kasur.
Alasannya pun beragam: digunakan sebagai alarm, untuk berjaga-jaga jika ada panggilan darurat, atau sekadar karena kebiasaan scroll media sosial sebelum tidur.
BACA JUGA:Kenali Risiko Gangguan Telinga Akibat Sering Pakai Headset
BACA JUGA:Gen Z Juga Terancam Kanker Lambung: Ini 7 Fakta yang Perlu Diketahui
Namun, di balik kenyamanan tersebut, ada risiko kesehatan serius yang mungkin tidak disadari banyak orang.

1. Paparan Radiasi Elektromagnetik
Ponsel memancarkan radiasi elektromagnetik dalam tingkat rendah (non-ionizing radiation).
Meskipun levelnya tidak sekuat sinar-X atau radiasi nuklir, paparan terus-menerus dalam jarak sangat dekat dengan tubuh, terutama kepala, tetap menimbulkan kekhawatiran.
BACA JUGA:Pijat Wajah Tak Hanya untuk Kecantikan, Ini Manfaat Kesehatannya
BACA JUGA:Ini 5 Pemicu Tubuh Cepat Lelah yang Sering Terabaikan, Meskipun Tidur Sudsh Cukup
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa paparan ini berpotensi memengaruhi aktivitas otak, fungsi sistem saraf, bahkan kualitas tidur seseorang.
Meskipun belum ada bukti konklusif tentang kaitannya dengan kanker atau penyakit serius lainnya.
Organisasi seperti WHO dan badan kesehatan nasional di berbagai negara menyarankan agar kita tetap berhati-hati.
Menghindari kontak langsung antara ponsel dan tubuh saat tidur adalah langkah pencegahan sederhana yang bisa dilakukan semua orang.
2. Cahaya Biru Ganggu Produksi Melatonin
Layar ponsel memancarkan cahaya biru yang terbukti dapat menghambat produksi melatonin, hormon alami yang membantu mengatur siklus tidur.
Paparan cahaya ini, terutama pada malam hari, bisa menipu otak sehingga mengira masih waktu siang.
Akibatnya, kamu bisa mengalami insomnia, sulit terlelap, atau bangun dalam keadaan kurang segar.
Bahkan jika ponsel tidak sedang digunakan, notifikasi atau cahaya layar yang menyala tiba-tiba bisa membuat otak “terjaga” kembali.
Ini yang menyebabkan kamu sering terbangun di malam hari tanpa alasan jelas. Lama kelamaan, gangguan tidur ini bisa menyebabkan kelelahan kronis, stres, penurunan daya tahan tubuh, hingga menurunnya kualitas hidup secara umum.
3. Kecemasan dan Ketergantungan Digital
Tidur dengan ponsel di dekat kepala juga dapat memperburuk kondisi psikologis seseorang.
Banyak orang secara tidak sadar merasa cemas atau gelisah jika tidak bisa langsung merespons pesan, notifikasi, atau update dari media sosial.
Bahkan, ada fenomena yang disebut “nomophobia” (no mobile phone phobia) - ketakutan berlebihan ketika jauh dari ponsel.
Kecemasan ini membuat otak tidak bisa benar-benar istirahat, bahkan saat kamu tidur.
Tidur yang seharusnya menjadi waktu bagi tubuh dan pikiran untuk pulih, justru menjadi momen di mana kamu terus siaga secara mental.
Ini dapat menyebabkan tidur yang dangkal dan tidak nyenyak, dan dalam jangka panjang bisa berdampak pada kesehatan mental seperti meningkatnya risiko depresi dan gangguan kecemasan.
4. Risiko Kebakaran Akibat Penggunaan Ponsel yang Tidak Aman
Salah satu risiko yang sering dianggap sepele adalah potensi bahaya fisik dari ponsel yang dibiarkan terhubung dengan charger semalaman, apalagi jika diletakkan di bawah bantal atau selimut.
Bantal dan kain bisa menahan panas, membuat ponsel menjadi terlalu panas (overheat), terutama jika menggunakan charger tidak resmi atau baterai yang sudah rusak.
Tak sedikit kasus kebakaran kecil terjadi akibat kebiasaan ini, yang sebenarnya bisa dicegah dengan kebiasaan sederhana.
Tidur adalah kebutuhan vital tubuh yang tidak bisa digantikan. Meski ponsel memang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari, tetap ada batasan dan risiko yang harus diperhatikan.
Jangan biarkan kebiasaan kecil yang tampak sepele justru merusak kualitas tidur dan kesehatanmu secara keseluruhan.
Karena pada akhirnya, tidur yang berkualitas lebih penting daripada scroll terakhir sebelum terlelap.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
