Rangkasbitung Membaca, Membuka Cakrawala Berpikir Generasi Muda

Rangkasbitung Membaca, Membuka Cakrawala Berpikir Generasi Muda

Sumber Foto : Komunitas Rangkasbitung Membaca--

INFORADAR.ID - Berawal dari sekelompok anak muda yang hobby membaca, Komunitas Rangkasbitung Membaca didirikan pada awal Mei 2023 oleh Dela Syahma bersama rekan-rekannya dari Rangkasbitung.

Saat ini Rangkasbitung Membaca memiliki banyak penggemar tersendiri dari kalangan anak muda dan umumnya masyarakat Kabupaten Lebak.

Saat ini Rangkasbitung Membaca memiliki 20 pengurus, dan memiliki puluhan anggota yang ada di Kota Rangkasbitung yang menjadi relawan penggerak membaca.

Dua kegiatan rutin yang dilakukan Rangkasbitung Membaca yakni membuka lapak buku gratis di berbagai fasilitas umum dan yang paling unik yakni, membuka lapak buku di malam Minggu dengan lokasi kafe dan kedai di Rangkasbitung dan sekitarnya.

Dengan cirikhasnya tersendiri dalam gerakan membaca, menjadikan komunitas yang dipelopori oleh Dela Syahma ini senantiasa menarik perhatian anak kecil, remaja, muda hingga masyarakat umumnya.

Lapak baca buku gratis dibuka para hari Minggu di Care Free Day tepatnya di Alun-alun Rangkasbitung. Sementara untuk kafe biasanya dilakukan pada malam Minggu dan hari biasa.

Pendiri Komunitas Rangkasbitung Membaca, Dela Syahma, mengatakan, tujuan didirikannya Rangkasbitung membaca untuk meningkatkan minat baca anak dan masyarakat Indonesia, dan juga membuka cakrawala berpikir generasi muda saat ini yang sudah mulai gemar membuka gadget dan bermain game.

BACA JUGA:Ini Bocoran 5 Tempat Ngopi yang Lagi Hits di Rangkasbitung

"Ide awal dari media sosial saya terinspirasi, dan akhirnya saya tergerak ingin anak-anak dan remaja saat ini, supaya melek baca untuk membuka wawasan dan cakrawala berpikir mereka," katanya kepada Radar Banten

Dijelaskannya, selain karena ingin mengajak anak muda tentang pentingnya membaca, lapak baca buku di malam minggu sebagai bentuk rasa bahagia dan rasa syukur.

"Jadi saya seneng aja pengen ngajak temen-temen sambil nongkrong baca buku dan edukasi tentang penting membaca juga. Saya buka lapak setiap malam minggu dan di hari minggu setiap pagi di car free day di Alun-alun Rangkasbitung," ujar Dela.

Sementara pegiat Komunitas Rangkasbitung Membaca, Sahrul, menyebutkan kegiatan tersebut digelar, dengan tujuan mengajak anak muda saat ini untuk tidak melupakan budaya membaca.

"Kami memilih di kedai kopi, karena kan anak muda saat ini banyak nongkrong di kedai kopi atau kafe jadi sasaran kita membuka lapak buku di kedai kopi.

Ini bukan hanya sekadar kita membuat lapak buku gratis, lebih dari itu kita ingin membuka cakrawala berpikir dan memberikan pemahaman agar anak muda saat ini tidak lupa untuk membaca buku" katanya kepada Radar Banten.

Langkah dan gerakan membaca yang dilakukan komunitas Rangkasbitung membaca membuat lapak buku di kedai, untuk memberikan inspirasi pada anak muda di kafe dan kedai tidak harus nongkrong tetapi banyak hal positif yang dilakukan salah satunya dengan membaca.

Hingga saat ini Komunitas Rangkasbitung membaca masih konsisten membuka lapak baca gratis dan membuka pojok buku di setiap kafe dan fasilitas umum di Kota Rangkasbitung. Dengan gerakan membacanya Rangkasbitung Membaca menjadi selalu diingat oleh anak-anak dan remaja di Rangkasbitung. (*)

BACA JUGA:Tiga Kafe Hidden Gem di Rangkasbitung yang Recommended

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: