RSUD Malingping Temukan Kasus Malaria Impor Terbanyak, Ini Totalnya
Ilustrasi: RSUD Malingping temukan 16 kasus malaria impor- icon0 com-pexels.com
INFORADAR.ID- Kasus Malaria Impor ditemukan di Malingping dengan jumlah kasus terbanyak.
Ada 16 kasus malaria impor yang terdeteksi di Kabupaten Lebak. Dari jumlah kasus tersebut, RSUD Malingping melaporkan jumlah tertinggi dengan 10 kasus.
Untuk kasus Malaria Impor ini ditemukan di berbagai puskesmas di Kabupaten
Lebak, ada dua kasusu di Puskesmas Pajagan, masing-masing satu kasus di RSUD Ajidarmo, RS Kartini, Puskesmas Cihara, dan Bayah.
BACA JUGA:Pemprov Banten Kehilangan 30 PPPK, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Gubernur Banten Tindak Tegas Siswa SMAN 1 Cimarga yang Merokok
Di tahun 2021, Kabupaten Lebak sudah berstatus elliminasi sehingga tidak dianggap sebagai wilayah yang endemis untuk nyamuk penyebab Malaria.
Dikutip dari RADARBANTEN, pasien-pasian yang terkena kasus Malaria Impor ini merupakan penduduk Lebak yang melakukan perjalanan ke luar daerah yang masih memiliki kasus Malaria.
Daerah-daerah ini yaitu di Papua, Papua Tengah, dan Sumatera Utara. Yang dimana, darah-daerah ini merupakan daerah yang mmemiliki banyak kasus Malaria.
Rohmat Puji Raharjo, selaku Kasi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lebak menjelaskan bahwa kondisi tersebut dikategorikan sebagai kasus impor.
BACA JUGA:Akhir dari Polemik, Kepala Sekolah dan Siswa SMAN 1 Cimarga Berdamai
BACA JUGA:SPPG di Lebak Belum Memenuhi Standar Higiene, Dari 37 Dapur Hanya Satu yang Berizin
Dimana, orang tersebut terinfeksi di luar daerah asalnya dan kembali ke tempat tinggal dengan membawa parasit Malaria.
“Tidak ada laporan mengenai penularan lokal karena Kabupaten Lebak sudah dinyatakan sebagai wilayah eliminasi malaria pada tahun 2021,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
