Kondisi Kesehatan Tubuh Berdasarkan Warna Feses
Kondisi Kesehatan Tubuh Berdasarkan Warna Feses-Ilustrasi: Freepik/macrovector-
INFORADAR.ID - Kondisi kesehatan tubuh manusia tidah hanya bisa dilihat dari proses rontgen atau pemeriksaan lainnya, bisa juga menggunakan cara lain yang lebih sederhana.
Cara melihat kondisi kesehatan tubuh juga bisa dilihat dari kondisi dan warna feses saat Anda buang air besar, jadi Anda bisa mengamatinya ketika BAB.
BAB jangan hanya sekedar membuang kotoran saja, namun ada baiknya Anda juga memperhatikan bagaimana warna fesesnya.
Namun tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu warna feses menjadi 'tidak normal' karena bisa saja hal tersebut adalah pengaruh dari makanan yang Anda konsumsi terakhir kali.
INFORADAR.ID akan memberikan Anda edokasi seputar warna feses yang dapat menggambarkan kondisi kesehatan tubuh.
1. Hijau
Jika tinja Anda berwarna hijau, itu mungkin disebabkan oleh waktu transit kotoran yang singkat di usus. Ini mengakibatkan proses pewarnaan kotoran menjadi cepat, sehingga menghasilkan tinja berwarna hijau.
Kondisi ini dapat menyebabkan diare jika tidak diatasi secara tepat. Selain itu, warna hijau pada tinja juga dapat menunjukkan kemungkinan adanya infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan di usus, yang pada gilirannya mempengaruhi waktu transit kotoran.
Di sisi lain, feses berwarna hijau juga dapat terjadi karena gaya hidup tertentu. Sebagai contoh, bagi seorang vegetarian, warna hijau pada tinja tidak menjadi masalah, karena zat klorofil yang terkandung dalam makanan daun tidak dapat dicerna sepenuhnya dan ikut dikeluarkan bersama kotoran.
2. Putih atau Abu-abu
Apabila warna tinja Anda cukup terang, bahkan mendekati putih keabu-abuan, hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya saluran empedu yang tersumbat.
Beberapa faktor dapat menyebabkan tinja berwarna seperti ini, termasuk tanda-tanda penyakit hati atau penggunaan obat anti-diare dalam dosis yang tinggi.
3. Kuning
Warna kuning pada tinja menunjukkan tingginya kandungan lemak dalam tinja, yang tidak mengindikasikan kondisi yang baik. Disarankan untuk mengubah pola makan agar mengurangi konsumsi lemak yang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: halodoc.com