Buat Biosaka, Bupati dan PJ Gubernur Banten Belajar Meremas Rumput Liar

Buat Biosaka, Bupati dan PJ Gubernur Banten Belajar Meremas Rumput Liar

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi bersama unsur Forkopimda tengah membuat biosaka dari rumput liar di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Selasa, 10 Januari 2023.-Foto : Purnama Irawan -

Kemudian saat meremas-remas rumputnya, tangan jangan diangkat. Jadi tangan harus berada dalam rendaman air meremas-remas rumputnya.

 

"Sekali remas mengeluarkan enzim dari tangan. Lalu jangan ganti orang karena harus setia," katanya.

 

Ini, diungkapkan Suwandi, elisitor bukan pupuk dan bukan pestisida tapi ini elisitor. Setelah jadi untuk disemprotkan ke tanaman tetapi tidak langsung ke daun melainkan ke udara.

 

"Jadi elisitor biosaka ini teknologi baru dan ini pembuatannya tidak bisa pakai mesin, diblender-blender enggak bisa. Karena ini harus pakai tangan, kayak bikin cingcau, kalau bikin pakai blender enggak jadi, dan rumput digunakan harus dari sekitar, jadi harus rumput sekitar," katanya.

 

Ketika  dibuat di Pandeglang  enggak bisa lagi  dibawa ke Serang atau ke Bandung karena rumput sekitarlah yang mengenal sekitarnya. Waktu pembuatan biosaka ini rata-rata membutuhkan peremasan 15-20 menit.

 

"Manfaat biosaka membuat lahan pertaniannya menjadi subur gembur. Hemat pupuk 50 persen," katanya.

 

Manfaat lainnya, hemat karena bahan baku mengambil dari sekitar. Jadi nol rupiah.

 

"Jadi saya harap Pandeglang tidak akan ngeluh masalah pupuk karena sudah ada solusi pakai ini. Silakan dicoba di praktekan, hama penyakit minimal, manfaat ke empat adalah produksi ditingkatkan atau dibaguskan minimal sama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: