Penyelidikan Kasus Kematian se-Keluarga di Kalideres Dihentikan, Ini Alasannya
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi. Foto: Tangkapan layar PMJ News-----
JAKARTA, INFORADAR.ID --- Heboh se keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat menyedot perhatian publik. Ada yang menyebut, se keluarga itu tewas karena kelaparan. Belakangan muncul asumsi kematian terkait ritual tertentu.
Polisi pun melakukan penyelidikan cukup lama, termasuk melibatkan dokter forensik.
Namun kini muncul kabar, jika pihak kepolisian akan menghentikan penyelidikan kasus kematian keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Alasannya, selama penyelidikan, polisi tidak menemukan adanya unsur pidana dalam kasus ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya memberhentikan kasus tersebut.
"Hasil penyelidikan kami maka kasus ini kedepan akan kami hentikan penyelidikannya," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 9 Desember 2022.
Hal tersebut dilakukan lantaran tidak ditemukannya unsur pidana dalam kasus tersebut.
"Tidak ditemukannya ada peristiwa pidana, tidak ditemukan motif apakah karena bunuh diri itu tidak ditemukan," ujar Hengki sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.
Sebelumnya, Dua jenazah yang ditemukan dalam satu rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat disebut meninggal bukan karena kelaparan.
Dokter Forensik RSCM UI, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan dalam tubuh Budy dan Dian ditemukan masih adanya fases atau sisa makanan.
"Kita temukan pada tubuh Budy dan Dian adanya fases. Pada jenazah ini kita temukan sisa makanan yang belum terbuang," katanya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat 9 Desember 2022.
Diterangkannya, terkandung makanan jenis karbohidrad dan serat di dalam tubuh jenazah tersebut.
"Fases itu mengandung karbohidrat dan serat. Seperti nasi atau roti, gandum dan sayur-sayuran," terangnya.
Berdasarkan temuan tersebut, meninggalnya para jenazah dipastikan bukan karena kelaparan.
"Kita bisa nyatakan yang bersangkutan Budyanto dam Dian telah makan tiga hari sebelum yang bersangkutan meninggal dunia. Membantah asumsi mereka meninggal kelaparan." tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: