Penipu Warga Suku Baduy Diringkus Polres Lebak, Terancam 4 Tahun Penjara
Ilustrasi laman PMJ News -----
RANGKASBITUNG, INFORADAR.ID --- Setelah melakukan aksi penipuan sebanyak 4 kali, SA (29), warga Kecamatan Muncang berhasil ditangkap dan diamankan Satreskrim Polres Lebak.
Aparat Satreskrim Polres Lebak, Polda Banten berhasil mengungkap kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan korban warga suku adat Baduy.
Pelaku SA (29) warga Kecamatan Muncang berhasil ditangkap dan diamankan Satreskrim Polres Lebak berikut barang bukti 1 unit handphone merek Samsung Type Galaxy V warna hitam sebagai sarana pelaku menunjukan bukti transfer kepada korban.
Selain itu, juga diamankan pakaian berupa celana jeans dan kaos polos, Sandal Merk Neckermann yang digunakan oleh pelaku pada saat melakukan tindak pidana penipuan atau penggelapan.
Kapolres Lebak Polda Banten AKBP Wiwin Setiawan melalui Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady Eka Setyabudi membenarkan hal tersebut.
"Ya benar Satreskrim Polres Lebak telah berhasil mengungkap kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan korban warga suku adat Baduy yang terjadi pada Selasa (15/11/2022) sekitar pukul 09.00 WIB di areal parkir stasiun Rangkasbitung," kata Andi, Sabtu (19/11/2022) dikutip dari laman PMJ News.
Andi menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari adanya laporan informasi dari masyarakat melalui hotline pengaduan Satreskrim Polres Lebak bahwa adanya seseorang yang telah beberapa kali melakukan penipuan terhadap masyarakat khususnya suku baduy di sekitaran stasiun Rangkas Bitung.
“Kemudian personel Satreskrim Polres Lebak melaksanakan Patroli Kring Serse di sekitaran stasiun rangkasbitung, kemudian pada saat melaksanakan patroli kami menemukan dan mengamankan pelaku tindak pidana tersebut," ucap Andi.
Adapun modus pelaku dalam melaksanakan aksinya yaitu pelaku mengaku menunggu transfer dari temannya ke ATM milik pelaku.
“Kemudian pelaku pura-pura meminjam uang milik korban terlebih dahulu sambil menunggu transfer dari teman pelaku dan untuk lebih meyakinkan korban, pelaku memperlihatkan bukti transfer di handphone pelaku kepada korban untuk mengelabui korban agar percaya," ujar Andi.
Lebih jauh Andi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku telah melakukan aksi serupa sebanyak empat kali.
Antara lain, pertama korban warga Gajrug Cipanas dengan hasil satu unit handphone Oppo dan uang sebanyak Rp100.000 dan kedua korban warga suku Baduy dengan hasil kejahatan uang sejumlah Rp1.000.000.
“Ketiga korban warga suku Baduy dengan hasil uang sebanyak Rp2.600.000, dan yang keempat korban warga Suku Baduy dengan hasil uang sejumlah Rp1.800.000," jelas Andi.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat Pasal 378 atau 372 KUHP dengan ancaman pidana 4 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: