Momen Spesial Idul Adha yang Tak Terlupakan: Kisah Unik di Balik Kurban

BACA JUGA:Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas: Ratu Zakiyah Minta Layanan yang Lebih Baik

2. Tanya jawab dari sanak keluarga

Segmen ini rasanya selalu ada di hari raya, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha. Ketika baru duduk dan belum sempat menjangkau kerupuk, sudah diserbu dengan pertanyaan pedas, "kapan kamu akan menyusul? " Atau yang lebih mengena, "masih betah jomblo, ya? " Sambil tersenyum canggung, kamu menjawab seadanya. 

Padahal kamu sebenarnya ingin langsung menghilang. Mau menolak, tapi tidak ingin dianggap kurang sopan. Ingin menjawab lebih serius, tapi takut nanti dicarikan jodoh sembarangan.

3. Salah berpakaian, jadi panitia dadakan

Karena senang dengan penampilan yang sederhana, kamu memilih mengenakan pakaian serba hitam. 

BACA JUGA:Catat! Resep Tradisional dan Modern untuk Mengolah Daging Kurban

BACA JUGA:6 Cara mudah dan Tradisional Mengempukkan Daging di Rumah, Catat!

Tanpa diduga, teman-teman di sekitar mengira kamu ialah bagian dari tim penyembelih. Belum sempat menjelaskan, kamu sudah dipaksa untuk membantu mengangkat sapi. 

Meskipun ingin menolak, kamu merasa malu, dan walaupun ingin terus berpartisipasi, tenaga yang ada tidak dipersiapkan sebelumnya. 

Akhirnya, kamu menjadi bantuan dadakan yang dibayar dengan sekantung plastik penuh daging dan badan pegal-pegal sampai keesokan harinya.

4. Begitu tiba, langsung ditugaskan jadi koki

Niat awalmu hanya mampir untuk menyantap hidangan di meja dan bersantai menonton TV menikmati kebersamaan. 

Namun, tanpa diduga, kamu mendapat tugas tak terduga. Sebelum duduk rapih, sudah disuruh memotong daging. 

Akhirnya kamu dengan wajah pasrah terpaksa berdiri di depan kompor, sambil bertanya kepada Google atau media sosial tentang "cara mengolah daging kurban supaya empuk dan lezat. "

Sumber: