Semarak Festival dan Kearifan Tradisi di Pembukaan Seren Taun Kasepuhan Cisungsang
Syukur panen dan lestarikan tradisi Sunda di Seren Taun Kasepuhan Cisungsang-Dok. Istimewa-
BACA JUGA:Presiden Prabowo Hadiri Sidang Umum PBB, Fokus pada Isu Global
BACA JUGA:Perpres Diteteapkan, IKN akan Jadi Pusat Pemerintahan Politik 2028
“Jika bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Menurut saya, berpakaian adat tetap terlihat keren,” tuturnya.
Pertanyaan Peserta dan Tanggapan Narasumber:
Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan, mulai dari cara menjaga agar adat tidak hilang, bagaimana menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi, hingga metode mengajak generasi muda menghargai budaya.
Dalam tanggapannya:
Juhendi mengingatkan bahwa menjaga tradisi adalah tanggung jawab bersama.
Dia merasa bangga setelah menyaksikan langsung upacara Seren Taun yang menginspirasinya untuk kembali ke kampung halaman.
Cassandra memanfaatkan media sosial untuk berbagi tentang usaha dagang kebaya dan samping, sekaligus mengajak teman-temannya untuk menjaga budaya.
Dr. Yoki menegaskan bahwa hilangnya tradisi bukan hanya terjadi di Cisungsang, tetapi juga di berbagai daerah lainnya.
Ia menekankan perlunya mendokumentasikan budaya dan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berperan aktif.
Lomba Pencak Silat
Saat dialog budaya berlangsung, pada waktu yang sama juga diadakan Lomba Pencak Silat di panggung utama.
Lomba ini diikuti oleh delapan peserta, terdiri dari tiga peserta dari kategori SMA/sederajat dan lima peserta dari kategori SMP/sederajat.
Para peserta menunjukkan keterampilan mereka dalam pencak silat dengan penuh semangat, mencerminkan nilai-nilai kompetisi yang sehat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
