Disway Award

PHK Massal TikTok Shop: Dampak Restrukturisasi terhadap Industri Digital dan Konsumsi Masyarakat

PHK Massal TikTok Shop: Dampak Restrukturisasi terhadap Industri Digital dan Konsumsi Masyarakat

Tiktok Shop--freepik

INFORADAR.ID – PHK massal TikTok Shop kembali menjadi isu hangat yang mengguncang dunia e-commerce di Indonesia. 

Gelombang PHK massal TikTok Shop terjadi usai penggabungan operasional dengan Tokopedia dalam strategi besar restrukturisasi. 

Keputusan PHK massal TikTok Shop ini mengundang perhatian luas, mengingat besarnya jumlah pekerja yang terdampak. 

Bukan hanya menimbulkan efek pada para pegawai, PHK massal TikTok Shop juga dianggap bisa memicu pelemahan daya beli konsumen. 

Banyak yang menilai bahwa PHK massal TikTok Shop adalah cerminan tekanan besar yang sedang melanda sektor teknologi dan perdagangan digital.

BACA JUGA:Tiket Konser BLACKPINK di Jakarta Dibanderol Mulai Rp1,4 Juta! Ini Info Lengkapnya

BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi Mandiri UNTIRTA 2025 Sudah Dibuka! Simak Jadwal, Biaya, dan Cara Daftarnya di Sini

Apa yang Melatarbelakangi PHK TikTok Shop?

Langkah pemutusan hubungan kerja ini dilakukan setelah TikTok Shop menyelesaikan proses merger dengan Tokopedia, bagian dari kesepakatan bisnis senilai lebih dari USD 1,5 miliar bersama GoTo Group. 

Tujuannya efisiensi dan penyusunan ulang struktur perusahaan. Namun, konsekuensinya adalah pemangkasan besar-besaran terhadap jumlah tenaga kerja.

Sebelum restrukturisasi, TikTok Shop mempekerjakan sekitar 5.000 orang di Indonesia. Kini, jumlah tersebut dikurangi hingga separuhnya menjadi sekitar 2.500 orang. Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan peningkatan pengangguran dan penurunan pendapatan rumah tangga.

Ancaman terhadap Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonom Dr. Hendri Saparini dari CORE Indonesia menyatakan bahwa pengurangan tenaga kerja dalam jumlah besar bisa langsung memengaruhi konsumsi domestik. “Ketika pendapatan menurun akibat PHK, daya beli masyarakat otomatis ikut melemah. Ini bisa berdampak pada perlambatan ekonomi nasional,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: