Batu Malin Kundang di Kota Padang, Hikmah Legenda Cerita Rakyat Sumbar yang Menjadi Pengingat Bagi Anak Rantau

Senin 04-09-2023,10:20 WIB
Reporter : Rian Hariansyah
Editor : Haidaroh

Merasa malu dengan ibunya yang tampak seperti itu, Malin justru mengaku bahwa Mande bukanlah ibu kandungnya. Dalam kekecewaannya terhadap perilaku Malin, Mande berdoa kepada Tuhan agar mengingatkan anaknya akan kasih sayang seorang ibu.

Tuhan kemudian menjawab doa Mande dengan mengirimkan hujan dan kilat yang menyambar. Akibatnya, Malin Kundang dan kapalnya berubah menjadi patung batu saat itu juga.

Hikmah Dari Cerita Rakyat Malin Kundang

Cerita Malin Kundang adalah cerita rakyat Indonesia yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil, terutama bagi anak-anak rantau atau mereka yang tinggal jauh dari keluarga dan kampung halaman mereka. Berikut adalah beberapa hikmah dari cerita Malin Kundang bagi anak-anak rantau:

1. Menghormati Orang Tua: Salah satu pesan utama dalam cerita ini adalah pentingnya menghormati orang tua. Malin Kundang durhaka kepada ibunya, dan hal ini dianggap sangat tidak pantas. Anak-anak rantau dapat belajar bahwa meskipun mereka jauh dari orang tua, mereka harus tetap menghormati dan merawat hubungan baik dengan mereka.

2. Kekuatan Kejujuran: Cerita ini juga menunjukkan bahwa kejujuran adalah kunci kebahagiaan. Malin Kundang yang sombong dan berbohong tentang asal-usulnya akhirnya mendapat kutukan. Anak-anak rantau diajarkan bahwa selalu lebih baik untuk jujur dan bersikap rendah hati daripada hidup dalam kebohongan.

3. Pentingnya Kembali ke Akar: Meskipun hidup di tempat yang jauh dari kampung halaman, cerita ini mengajarkan bahwa penting untuk tetap terhubung dengan akar dan asal-usul kita. Malin Kundang pada akhirnya merasa rindu kepada kampung halamannya, tetapi sudah terlambat baginya. Anak-anak rantau diajarkan untuk tidak melupakan kampung halaman dan keluarga mereka.

4. Belajar dari Kesalahan: Malin Kundang dalam cerita ini adalah contoh buruk yang harus dihindari. Anak-anak rantau dapat belajar bahwa mereka harus belajar dari kesalahan orang lain, seperti sombong dan durhaka kepada orang tua, agar mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama.

5. Kebaikan Hati dan Kerendahan Hati: Dalam cerita ini, ibu Malin Kundang yang dicurigai olehnya karena tampilan sederhananya akhirnya mengutuknya. Ini adalah pengingat bahwa kita tidak boleh menghakimi orang berdasarkan penampilan mereka. Anak-anak rantau dapat memahami bahwa penting untuk bersikap baik dan rendah hati terhadap semua orang.

Cerita Malin Kundang adalah cerita yang sarat dengan pelajaran moral yang berharga, dan anak-anak rantau dapat merenungkan hikmah-hikmah ini untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan bijak dalam menjalani kehidupan mereka, terutama ketika mereka jauh dari keluarga dan kampung halaman mereka. (*)

 

Kategori :