Anak Muda, Syariah, dan Bumi: Love Triangle yang Bikin Auto Healing

Anak Muda, Syariah, dan Bumi: Love Triangle yang Bikin Auto Healing

Potret Muhamad Gentar – Managing Director SADA ID--Dokumentasi asli

INFORADAR.ID - Apa jadinya jika nilai-nilai spiritual, kesadaran lingkungan, dan gairah muda berpadu menjadi satu gerakan? Inilah kisah love triangle antara anak muda, syariah, dan bumi yang sedang mencuri perhatian. 

Di tengah kecepatan arus informasi dan tantangan global seperti perubahan iklim, generasi muda ternyata memiliki cara unik untuk tetap relevan, sekaligus auto healing dari hiruk-pikuk dunia modern. 

Syariah bukan sekadar urusan bank atau investasi halal. Di dalamnya terkandung ajaran universal tentang keseimbangan hidup, termasuk bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan. 

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Jika Kiamat terjadi sementara di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma, maka tanamlah." (HR. Ahmad). 

Pesan ini menggambarkan pentingnya melestarikan alam, tak peduli seberapa sulit kondisinya. Nilai-nilai ini ternyata sangat cocok dengan semangat keberlanjutan yang kini jadi gaya hidup anak muda.

BACA JUGA:Ajang Tahunan Jurnalis Indonesia, Peserta Anugerah Jurnalistik Adinegoro Meningkat

BACA JUGA:Intip Personal Branding Kreator Digital Kadafi Devayana, Yuk Terapkan di Tahun 2025

Menurut survei Pew Research Center (2023), 67% generasi Z dan milenial menyatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman terbesar masa depan. 

Di Indonesia, studi Katadata Insight Center mengungkapkan bahwa lebih dari 70% anak muda aktif dalam kegiatan seperti daur ulang dan pengurangan sampah plastik. Ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan telah menjadi bagian dari identitas generasi muda.

Namun, bagaimana jika langkah mereka juga diiringi oleh nilai spiritualitas? Gaya hidup halal yang semakin populer di kalangan anak muda bukan hanya soal makanan.

Produk kosmetik halal, misalnya, menggunakan bahan alami dan tidak diuji pada hewan, menjadikannya lebih ramah lingkungan. Tren modest fashion juga mulai mengusung keberlanjutan dengan bahan organik dan proses produksi etis.

Bahkan, green sukuk atau sukuk hijau memungkinkan anak muda berinvestasi pada proyek yang mendukung pelestarian lingkungan. Kombinasi ini tak hanya relevan, tapi juga inspiratif.

BACA JUGA:Ketum PWI Pusat: Usulan Kepala Daerah Penerima Pin Emas di HPN 2025 Masih Terbuka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: