LEBAK, INFORADAR.ID --- Fenomena tanah bergerak yang terjadi di Kampung Margamulya Dua, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, membuat banyak pihak khawatir.
Karena itulah BPBD Kabupaten Lebak berencana untuk berkirim surat kepada tim ahli Geologi dari Pusat Vulkanologi di Bandung, guna menyelidiki penyebab pergerakan tanah itu.
Sebab, kondisi di lapangan sejak Minggu, 8 Januari 2023 hingga Selasa, 10 Januari 2023 makin parah.
Pergerakan tanah secara perlahan namun pasti terus merusak rumah warga. Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, kini sudah ada 16 rumah warga yang rusak akibat pergerakan tanah itu. Bahkan, 3 rumah diantaranya sudah ambruk.
"Kita akan bersurat agar tim Geologi turun tangan. Sebab pergerakan tanah sebelumnya juga pernah terjadi di Desa Curugpanjang yang masih di Kecamatan Cikulur," kata Febby, Kepala Pelaksana BPBD Lebak saat ditemui di kantor BPBD Lebak, Selasa, 10 Januari 2023.
Sebelumnya, Febby mengungkapkan, tim Geologi sendiri sudah turun tangan untuk meneliti pergerakan tanah di Desa Curugpanjang. Penelitian dilakukan dari Tanjakan Tajur, hingga pemukiman warga di Desa Curugpanjang. Pihaknya mengaku tidak melakukan penelitian ke sisi lain yakni Desa Cigoong Utara.
"Kemarin Badan Geologi hanya meneliti landscape mulai dari Tanjakan Tajur hingga ke Curug Panjang. Jadi tidak ke sebelah kirinya (Desa Cigoong Utara), karena kami menduga awalnya pergerakan tanah itu dimulainya di Tanajak Tajur," ucapnya.
"Tapi karena melihat kondisi kali ini, tentunya kami akan menganalisa secara lebih luas yang ada di sana," tambahnya.
Menurutnya, ada dua penyebab pergerakan tanah di Desa Cigoong Utara. Yakni kondisi tanah yang lunak juga adanya retakan di dalam tanah. Retakan itu, kata Febby dimasuki oleh air hujan yang menyebabkan pergerakan tanah.
"Untuk sekarang kita sedang berfokus pada proses evakuasi warga. Warga sudah kita minta untuk mengosongkan rumah jika pergerakan tanah semakin parah dan mengancam dapat merobohkan rumah," ujarnya.
BPBD juga tengah memikirkan solusi untuk warga Cigoong yang rumahnya telah ambruk akibat pergerakan tanah.
"Kita sudah lakukan koordinasi baik dengan pihak Desa dan Asisten Daerah (Asda) I Pemkab Lebak, apakah para korban akan di relokasi atau seperti apa. Namun yang jadi masalahnya saat ini Desa sendiri tidak memiliki lahan Bengkok yang dapat dipakai untuk tempat relokasi warga," ucapnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: M Widodo