Awal Tahun, Kerugian Bencana Alam di Lebak Capai Rp6,1 M, Inilah Rinciannya
Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabaya meninjau salah satu lokasi kerusakan insfrastruktur di Lebak. Foto: Humas Protokol Lebak--
LEBAK, INFORADAR.ID --- Pada awal tahun 2023 ini beberapa kabupaten dan kota di Banten dirundung bencana alam sebagai akibat cuaca ekstrem.
Demikian juga Kabupaten Lebak. Beberapa kecamatan di Bumi Multatuli ini terendam banjir dan tanah longsor serta kerusakan instrastruktur jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak menyebut kerugian akibat bencana alam banjir dan longsor yang terjadi pada awal tahun 2023 ini mencapai Rp6,1 miliar.
Kerugian itu meliputi ribuan rumah yang terendam banjir, kerusakan jalan dan sarana infrastruktur maupun kerugian dampak ekonomi warga yang terganggu akibat bencana itu.
"Berdasarkan estimasi kami kerugian dampak bencana itu mencapai Rp6,1 miliar. Selain sarana prasarana juga rumah yang rusak, kita juga hitung warga yang tidak bisa bekerja atau beraktivitas selama masa bencana itu," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak Febby Rizki Pratama, Senin, 16 Januari 2023.
Febby mengatakan, bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah yang terjadi pada 3 Januari 2023 lalu itu telah berdampak pada 11 Kecamatan. Ia merinci banjir terjadi dan telah merendam 1.095 rumah warga 6 Kecamatan di Lebak. 6 Kecamatan itu yakni Kecamatan Banjarsari, Kalanganyar, Cimarga, Cibadak, Rangkasbitung dan Gunung Kencana.
"Kecamatan yang paing terdampak bencana banjir itu adalah Kecamatan Banjarsari. Sebab dari total 1.095 rumah. Ada 607 rumah di Banjarsari yang terdampak," kata Febby.
Febby mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Lebak sejak Senin (2/1) malam juga telah menimbulkan bencana alam berupa longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang di 5 Kecamatan yakni Kecamatan Muncang, Leuwidamar, Cimarga, Bojongmanik, dan Cikulur.
Adapun jumlah kerusakan totalnya mencapai 48 rumah terdiri dari 44 rumah rusak ringan dan 4 rumah rusak sedang.
"Kerusakan paling parah ada di Kecamatan Leuwidamar sebanyak 15 rumah rusak, dan di Kecamatan Muncang sebanyak 13 rumah rusak akibat longsor dan pergerakan tanah," ujarnya.
Selain rumah, longsor juga terjadi dibeberapa ruas jalan di Kecamatan Leuwidamar dan Gunung Kencana. Seperti di jalan Kampung Ciranca, dan Kampung Lengsir, Desa Leuwidamar. Longsor menyebabkan kedua akses jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Longsor menyebabkan jalan ambles di Kampung Ciranca dengan diameter panjang 5 metee dan lebar 2 meter. Sedangkan di Kampung Lengsir longsor menutup separuh badan jalan dengan panjang longsoran 10 meter dan tinggi 5 meter. Kedua akses jalan itu kini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja," kata relawan BPBD Kecamatan Hendi.
Di Desa Parahiang ada 3 titik longsor yakni di Kampung Baok, Kampung Cibeas, dan Kampung Pasar. Di Desa Cisimeut Induk, tepatnya Kampung Hantap, longsor telah menutup akses jalan sepanjang 40 meter dengan lebar 5 meter.
"Longsor juga terjadi di Jalan Raya Cisimeut, arah desa Wisata Baduy tepatnya di Kampung Kipar. Longsor itu panjangnya 5 meter dan 3 meter. Kendaraan roda empat masih bisa dilalui kendaraan roda empat namun hanya satu jalur saja," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: