Nyai meninggal dunia dalam keadaan seperti tersenyum. Tapi juga seperti menangis. Ada air yang keluar dari matanya.
Ketika jenazahnya dimandikan, para pemandi jenazah merasakan keanehan lain. Tubuh Nyai masih panas. Seperti orang yang masih hidup.
Keluarganya pun memeriksa tubuh Nyai. Mereka tidak menemukan denyut nadi atau denyut jantung yang masih berdetak.
Akhirnya, dengan persetujuan keluarganya, jenazah Nyai dimakamkan selepas magrib. Hampir semua warga kampung mengantarnya ke pemakaman.
Ketika proses pemakaman berlangsung, salah satu warga melihat sosok Nyai yang lain. Berdiri di samping jenazah Nyai, di dalam liang lahat yang hendak ditutup tanah. Sosok Nyai ini memakai baju putih. Sambil menangis sedih.
Satu malam setelah Nyai dimakamkan, Indri bermimpi bertemu dengan Nyai. Nyai berada di tempat yang indah.
Di dalam mimpi, Nyai menghampiri Indri. Lalu, “Teh Indri, kok aku main dikuburin aja sih. Sebenarnya aku tuh masih hidup tau”.
Indri tidak menceritakan mimpinya kepada siapa-siapa. Indri takut. Dia cuma bercerita kepada Fitri.
Malam berikutnya, suasana kampung berubah mencekam. Udaranya berubah menjadi lebih dingin dibandingkan malam hari sebelumnya. Padahal. tidak mendung atau hujan.
Beberapa warga diteror oleh hantu Nyai. Membuat semua warga ketakutan.
Ada yang disapa dengan ramah oleh hantu Nyai. Warga itu membalasnya dengan ramah pula. Seolah tidak sadar jika Nyai telah meninggal dunia.
Warga itu baru sadar kalau Nyai sudah meninggal setelah hantu Nyai menghilang. Ini karena warga sudah terbiasa melihat Nyai keluar malam-malam semasa hidupnya.
Bersama Fitri dan Indri, Nyai semasa hidup memang sering keluar. Hanya sekadar jalan kaki keliling kampung.
Jika tidak ada hiburan dari sebuah tempat hajatan, mereka bertiga baru akan pulang ketika waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 malam.
Ada pula warga yang sering melihat hantu Nyai duduk di balai-balai bambu di depan rumahnya. Kehadirannya selalu di atas pukul 01.00 dini hari.
Hantu Nyai juga mendatangi rumah Fitri. Adalah ibu kandung Fitri yang merasakannya.