Mengapa Konsep YOLO Tidak Lagi Relevan bagi Gen Z? Yuk Simak!

INFORADAR.ID- Konsep "You Only Live Once" (YOLO) yang pernah menjadi mantra bagi generasi milenial kini mulai ditinggalkan oleh Gen Z. 

Perubahan ini dipicu oleh kesadaran akan isu-isu sosial dan lingkungan, serta tantangan ekonomi yang dihadapi saat ini.

Gen Z lebih memilih filosofi baru yang dikenal sebagai "YONO" (You Only Need One), yang menekankan pentingnya memilih kualitas daripada kuantitas dalam hidup. 

Dengan meningkatnya inflasi dan potensi resesi, generasi ini menyadari bahwa gaya hidup konsumtif yang diusung oleh YOLO tidak lagi berkelanjutan. 

Mereka lebih fokus pada pengelolaan keuangan yang bijaksana dan memilih pengalaman yang bermakna, bukan sekadar menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat.

Gen Z kini lebih memilih filosofi baru yang dikenal sebagai "YONO" (You Only Need One), yang menekankan pentingnya memilih kualitas daripada kuantitas dalam hidup.

BACA JUGA:Gen Z dan Tren Fitur DND: Cara Baru Mengatur Kehidupan Digital

BACA JUGA:Viral Tren Living Together di Kalangan Gen Z, Mengapa Mereka Memilih Tinggal Bersama Sebelum Menikah

Dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, termasuk inflasi yang tinggi, generasi ini menyadari bahwa gaya hidup konsumtif yang diusung oleh YOLO tidak lagi berkelanjutan.

Gen Z lebih cermat dalam mengelola keuangan, memilih pengalaman yang bermakna dan berharga, bukan sekadar menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat.

Mereka mengadopsi kebiasaan positif seperti mengurangi konsumsi berlebihan dan memilih barang berkualitas yang tahan lama.

Munculnya tren YONO mencerminkan komitmen Gen Z terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial.

Generasi ini lebih memilih untuk berkontribusi pada pelestarian alam, seperti menanam pohon dan menggunakan produk ramah lingkungan.

Dengan pergeseran nilai-nilai ini, konsep YOLO yang mengajak untuk menikmati hidup tanpa batasan kini dianggap tidak relevan. 

Sumber: