Istri Kai Havertz Ungkap Ancaman Mengerikan Pasca Kekalahan Arsenal di Piala FA

Istri Kai Havertz Ungkap Ancaman Mengerikan Pasca Kekalahan Arsenal di Piala FA

Kai Havertz, penyerang Arsenal-kaihavertz29-x.com

INFORADAR.ID - Istri Kai Havertz, Sophia, mengungkapkan reaksi emosionalnya setelah menerima ancaman di media sosial menyusul kekalahan Arsenal di Piala FA.

Dalam pertandingan tersebut, Havertz gagal mengeksekusi penalti yang berakibat pada tersingkirnya timnya.

Selain penalti yang gagal, pemain Jerman itu juga tidak dapat memanfaatkan beberapa peluang penting yang bisa mengubah hasil laga.

Mengutip MARCA pada Rabu, 15 Januari 2025, Sophia membagikan beberapa pesan bermuatan ancaman yang diterimanya pada hari Minggu. Pesan-pesan tersebut sangat mengejutkan, termasuk ungkapan kebencian yang mengancam keselamatan dirinya dan keluarga.

Salah satu ancaman berbunyi, "Saya harap kamu melakukan aborsi," sementara yang lainnya menyebutkan, "Saya akan pergi ke rumahmu dan membunuh bayimu, saya tidak bercanda."

Menanggapi ancaman tersebut, Sophia merasa tidak percaya ada orang yang merasa bebas mengirimkan pesan-pesan semacam itu. "Saya harap Anda malu pada diri sendiri," tulisnya menjawab pesan pertama.

BACA JUGA:Tidak Puas dengan Hasil Resolusi, LALIGA akan Ajukan Banding Terkait Pemain Barcelona Dani Olmo

Untuk ancaman kedua, dia menambahkan, "Saya bahkan tidak tahu harus berkata apa, tetapi tolong lebih hormati. Kami lebih baik dari ini."

Sebagai respons, Arsenal saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap masalah ini. Klub tersebut berkomitmen untuk mengambil tindakan terhadap individu-individu yang terlibat dalam pengiriman pesan-pesan kebencian ini.

Selain itu, mereka juga telah melaporkan akun-akun yang bertanggung jawab kepada Instagram untuk ditindaklanjuti.

BACA JUGA:Tuntutan Ruben Amorim Kepada Amad Diallo Setelah Teken Kontrak Baru di Manchester United

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta pun telah angkat bicara tentang keadaan yang menimpa Kai Havertz.

Dirinya meminta agar semua terus mendukung Kai Havertz dan menghentikan bullying pada dirinya.

Kejadian ini menyoroti isu perlunya perlindungan dari ancaman dan kebencian di media sosial, terutama terhadap individu yang terlibat dalam dunia olahraga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: marca.com