Beranjak Dewasa Waspada Fenomena Money Dysmorphia yang Bikin Cemas

Beranjak Dewasa Waspada Fenomena Money Dysmorphia yang Bikin Cemas

Fenomena Money Dysmorphia --

INFORADAR.ID – Fenomena money dysmorphia merambat di kalangan milenial dan gen z. Lalu apakah kamu sudah mengalami atau sedang mengalaminya?

Pernah merasa kurang soal keuangan, tapi sebenarnya saldo tabungan aman-aman saja, atau sebaliknya, ingin belanja apapun yang diinginkan tanpa pikir panjang, padahal tabungan yang dimiliki tidak begitu banyak. Pemikiran seperti itu ternyata dapat memicu seseorang membuat Keputusan yang buruk, loh. 

Misalnya, kamu memiliki cukup banyak uang, namun karena terlalu takut mengeluarkannya, kamu meninggalkan kesempatan untuk berinvestasi atau memutar keuangan kamu. 

Selain itu, sosial media juga memiliki pengaruh besar terhadap fenomena money dysmorphia. Seperti tren boneka labubu yang sempat menjadi perbincangan di kalangan pengguna media sosial beberapa waktu lalu. 

BACA JUGA:Jangan Lagi Tersiksa Sembelit, Coba Konsumsi Buah-buahan Ini

BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Lelah: Kenali Tanda Kelelahan Mental

Karena banyak orang yang telah memiliki, akhirnya kamu ikut membelinya, padahal kamu tidak begitu membutuhkan dan saldo tabungan yang pas-pasan. Hal ini juga disebabkan karena Fear of Missing Out (FOMO) atau perasaan takut ketinggalan tren, sehingga kamu tidak memikirkan jangka panjang saat kamu membeli boneka labubu.

Fenomena money dysmorphia bukanlah hal yang baru. Namun, akhir-akhir ini istilah money dysmorphia kembali populer di jejaring internet seiring dengan keadaan ekonomi yang tidak menentu.

Bahkan money dysmorphia menjadi fenomena yang banyak dirasakan tanpa disadari.

Di dunia kesehatan mental, dysmorphia merupakan gangguan dismorfik tubuh yang menjadi salah satu jenis penyakit mental kronis.

 BACA JUGA:Gen Z Harus Pelajari 5 Skill Pekerjaan ini di Tahun 2025, Mudah dan Dibayar Mahal

BACA JUGA:Ole Romeny Calon Striker Timnas Indonesia Gabung Tim Liga Inggris

Money dysmorphia umumnya disebabkan oleh kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Seperti jika kamu hidup di tengah orang-orang yang memiliki penghasilan lebih besar dibandingkan dengan kamu. 

Sehingga, gaya hidup kamu perlahan mengikuti lingkunganmu, seperti membelanjakan uang dengan cara yang membahayakan kondisi keuanganmu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: